Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Afrika
Uni Afrika Enggan Akui Pemerintahan Transisi Libya
Saturday 27 Aug 2011 02:54:39
 

Rakyat Libya bergembira dengan tumbangnya Moammar Khadafi yang memimpin negara itu selama 40 tahun (Foto: AP Photo)
 
*Empat wartawan Italia dibebaskan penculik

ADDIS ABABA-Pemimpin Afrika Selatan Jacob Zuma menegaskan, Uni Afrika atau organisasi negara-negara Afrika, tidak akan mengakui keberadaan pemberontak Libia yang tergabung dalam Dewan Transisi Nasional sebagai pemerintahan yang sah. Pengakuan itu akan diberikan, jika peperangan benar-benar telah terhenti secara total di negeri kaya minyak itu.

"Jika terjadi pertempuran, kami tidak akan mengakui pemerintahan yang sah saat ini. Proses masih cair. Kami menunggu perkembangan lebih lanjut," ungkap, Zuma setelah menggelar pertemuan darurat Uni Afrika di Addis Ababa, Jumat (26/8), seperti dikutip Reuters.

Saat ini, tembak menembak masih terjadi antara pemberontak dan pendukung setia Moamar Khadafi di pesisir dekat perbatasan Tunisia. Tetapi pertempuran sporadis itu tidak sesengit dibandingkan dengan pertempuran beberapa hari sebelumnya. Pertempuran besar itu, karena pemberontak berusaha merebut markas Khadafi yang dijaga tentara loyalis.

Dikabarkan pula, empat wartawan Italia yang diculik di Libia, telah dibebaskan pada saat serangan di apartemen Tripoli, tempat mereka ditahan setelah diculik tentara yang setia pada Moamar Khadafi. Keempatnya dalam keadaan selamat dan sehat.

Keempat wartawan itu - Elisabetta Rosaspina dan Giuseppe Sarcina dari Corriere della Serra serta Claudio Monici dari Avvenire dan Domenico Quirico dari La Stampa -- diculik pada Rabu (24/8) oleh orang-orang bersenjata sekitar 80 kilometer dari Tripoli. "Saya telah bebas dan sehat. Saya sudah mengira saya pasti akan dibunuh," kata Quirico.

Dalam penggilan telpon ke ruang wartawannya, Morci menuturkan mereka telah dihentikan di sebuah rintangan jalan ketika sedang melakukan perjalanan dari Kota Zawiyah ke arah Tripoli. Supir mobilnya tewas dan mereka dipukuli oleh para penculik. (mic/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2