*Empat wartawan Italia dibebaskan penculik
ADDIS ABABA-Pemimpin Afrika Selatan Jacob Zuma menegaskan, Uni Afrika atau organisasi negara-negara Afrika, tidak akan mengakui keberadaan pemberontak Libia yang tergabung dalam Dewan Transisi Nasional sebagai pemerintahan yang sah. Pengakuan itu akan diberikan, jika peperangan benar-benar telah terhenti secara total di negeri kaya minyak itu.
"Jika terjadi pertempuran, kami tidak akan mengakui pemerintahan yang sah saat ini. Proses masih cair. Kami menunggu perkembangan lebih lanjut," ungkap, Zuma setelah menggelar pertemuan darurat Uni Afrika di Addis Ababa, Jumat (26/8), seperti dikutip Reuters.
Saat ini, tembak menembak masih terjadi antara pemberontak dan pendukung setia Moamar Khadafi di pesisir dekat perbatasan Tunisia. Tetapi pertempuran sporadis itu tidak sesengit dibandingkan dengan pertempuran beberapa hari sebelumnya. Pertempuran besar itu, karena pemberontak berusaha merebut markas Khadafi yang dijaga tentara loyalis.
Dikabarkan pula, empat wartawan Italia yang diculik di Libia, telah dibebaskan pada saat serangan di apartemen Tripoli, tempat mereka ditahan setelah diculik tentara yang setia pada Moamar Khadafi. Keempatnya dalam keadaan selamat dan sehat.
Keempat wartawan itu - Elisabetta Rosaspina dan Giuseppe Sarcina dari Corriere della Serra serta Claudio Monici dari Avvenire dan Domenico Quirico dari La Stampa -- diculik pada Rabu (24/8) oleh orang-orang bersenjata sekitar 80 kilometer dari Tripoli. "Saya telah bebas dan sehat. Saya sudah mengira saya pasti akan dibunuh," kata Quirico.
Dalam penggilan telpon ke ruang wartawannya, Morci menuturkan mereka telah dihentikan di sebuah rintangan jalan ketika sedang melakukan perjalanan dari Kota Zawiyah ke arah Tripoli. Supir mobilnya tewas dan mereka dipukuli oleh para penculik. (mic/sya)
|