JAKARTA, Berita HUKUM - Warga Rawajati Barat RT 09 RW 04, Jakarta Selatan turun dalam aksi unjuk rasa damai ke kantor Balaikota, Jakarta Pusat. Aksi ini ditujukan untuk medesak Gubernur DKI Jakarta agar membatalkan rencana penggusuran rumah warga atau setidaknya mendapatkan relokasi atau kompensasi dari hal pemggusuran.
Aksi berlangsung dan dimulai sekitar pukul 14.30 Wib itu diwarnai dengan orasi dengan memampangkan spanduk tuntutan, tidak berselang sekitar satu jam, 3 orang warga sebagai perwakilan akhirnya diterima masuk ke dalam gedung Balai kota. Namun, tidak bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dikarenakan Ahok melakukan kunjungan ke Solo untuk menghadiri acara resepsi penikahan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pak Gub nya tidak ada, karena menghadiri acara pernikahan anak presiden," ujar Wulandari (38), salah seorang perwakilan warga, seusai berdiplomasi ke Balaikota, Jakarta Pusat Kamis (11/6).
Perwakilan warga yang bermediasi ke Balaikota bertemu dengan Kabidhumas, Kamilus selaku kepala pusat pengaduan di Balai kota. Kamilus mengatakan, pada para perwakilan yang masuk bermediasi, pihaknya siap akan membantu warga dengan memberikan relokasi seperti rumah susun.
"Tapi tidak bisa memutuskan mengagalkan eksekusi, karena hal ini wewenang Walikota juga," ujar Wulandari, yang menirukan pernyataan Kamilus saat berdiplomasi di Balaikota.
Sementara itu, menanggapi perihal salah satu perwakilan tokoh Muda dari DPP Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI), Andry Kamba, yang ikut memantau perkembanggan kondisi ini mengatakan, Pemerintah khususnya Pemkot Jakarta Selatan jangan arogan dalam hal penggusuran warga ini.
"Seharusnya warga bisa mendapatkan ganti rugi atas tanah yang dihuni, apalagi warga Rawajati ini sudah berpenghuni lebih diatas 25 tahun, sesuai dengan undang-undang yang berlaku sudah seharusnya warga mendapatkan kompensasi atau relokasi," pungkasnya.(bh/bar) |