JAKARTA, Berita HUKUM - Usai diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Pol Nanan Soekarna menyebut pemeriksaan terhadapnya ini dalam kapasitas sebagai mantan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri.
"Saya hadir sebagai Irwasum, bukan Wakapolri. Kaitan tentang pemenangan lelang dan pre-audit itu," ujar Nanan saat keluar dari Kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (9/7).
Ia diperiksa selama enam jam Nanan oleh penyidik. Nanan menjelaskan saat itu tim pre audit menyetujui laporan yang diajukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang saat itu dijabat Brigjen Didik Purnomo yang juga menjabat Wakakorlantas. Hasil dari persetujuan Itwasum itu adalah terpilihnya PT CMMA sebagai pemenang tender.
"Sekali lagi bahwa tim pre audit adalah menyetujui hasil PPK melaksanakan lelang dengan catatan," tegasnya.
Seperti diketahui, KPK tetapkan Budi Santoso (BS) sebagai Tersangka bersama Djoko Susilo, Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo, dan Sukotjo S Bambang yang diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan kerugian negara mencapai Rp 144 miliar.
PT CMMA yang dipimpin Budi sendiri sebagai pemenang tender proyek simulator roda dua dan roda empat dengan nilai proyek senilai Rp 196,8 miliar, yang kemudian diduga membeli barang dari PT Inovasi Teknologi Indonesia milik Sukotjo dengan harga yang jauh lebih murah, sekitar Rp 90 miliar.(bhc/opn) |