JAKARTA, Berita HUKUM - Menuntaskan pengabdian bagi bangsa, negara dan masyarakat untuk memasuki masa purna bhakti dengan sehat, serta bahagia merupakan hal paripurna yang menjadi dambaan bagi setiap anggota Polri.
Di samping itu terpenting ialah tetap menjalani aktifitas positif dalam menikmati masa pensiun.
Hal itu yang terungkap dalam keseharian seorang Titik Valentina. Polwan yang semasa aktif banyak mengemban penugasan di satuan Intelijen ini memilih untuk menjadi penulis di media siber.
Srikandi 'Kresna' yang saat purna tugas tiga tahun silam berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) ini mengaku bersemangat dalam melakoni aktifitas tersebut.
"New dream, new hope," kata purnawirawan Polwan yang terakhir menjabat Kepala Sub Direktorat Ekonomi, Direktorat Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya ini.
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini diketahui banyak menulis berbagai macam artikel maupun berita yang menyangkut isu-isu strategis nasional hingga soal Korps Bhayangkara.
"Bu titik salah satu atasan saya di sebuah media online tempat kerja saya sebelumnya, kantornya di kawasan Jakarta Barat," ucap M. Mufid, salah seorang jurnalis media siber nasional.
Menurut dia, walau belatarbelakang aparat namun produk jurnalsitik yang dihasilkan tergolong baik. "Padahal bukan basic jurnalis, melainkan Polwan. Tapi tulisannya bagus dan menarik dibaca," pungkasnya.
Menikmati Tantangan
Lama menjalani karir di fungsi intelijen, banyak kesan mendalam yang diungkapkan AKBP (Purn) Titik Valentina.
Dikatakan Titik, hanya segelintir Polwan yang bertugas sebagai 'agen rahasia'. "Hanya sekitar 10 persennya saja intelijen perempuan," kata Titik seperti dilansir dari Kompas.com.
Meski begitu, Titik memandang hal tersebut sebagai pemacu bagi dirinya untuk selalu berbuat yang terbaik bagi institusi dan negara.
"Pekerjaan ini menarik dan penuh tantangan. Tantangannya pun selalu berubah tergantung perkembangan situasi di Indonesia," jelas Titik.
"Hanya perempuan yang punya ketahanan berada di balik layar, tidak mau menonjol, yang mampu menjalaninya. Meski berhasil menjalani tugas besar, eksistensinya tidak boleh terungkap. Jadi, harus memiliki kepribadian yang matang tahan tekanan," imbuh dia.
Karakter yang inovatif, tutur dia, merupakan komponen utama yang harus dimiliki oleh seorang aparat terlebih Polwan yang mengemban tugas rahasia tersebut.
"Kreativitas sangat dibutuhkan, harus punya ide brilian terus menerus, ini dibutuhkan ketekunan," papar Titik.(bh/mos) |