MANILA, Berita HUKUM - WHO mengatakan pada Rabu (25/8), pandemi COVID-19 di kawasan Asia-Pasifik berada pada fase kritis. Dibutuhkan upaya segera untuk membatasi penularan dan menghindari munculnya varian yang lebih berbahaya.
Takeshi Kasai, Direktur Regional untuk wilayah Pasifik Barat WHO, mencatat bahwa jumlah kasus dan kematian akibat COVID-19 di negara-negara Asia-Pasifik meningkat tajam terutama karena varian Delta yang sangat menular.
Dalam tiga minggu pertama Agustus, wilayah tersebut menyumbang 10 persen dari kasus COVID-19 global dan lebih dari 8 persen kematian global. "Pada fase kritis dalam pandemi ini, mari kita tetap jalan bekerja sama," katanya dalam konferensi pers online.
"Adalah dalam kekuatan kita untuk mengurangi ancaman virus dengan memanfaatkan setiap alat yang kita miliki untuk melawannya hari ini," tambahnya.
Dua skenario yang diprediksi terjadi
Terkait lonjakan kasus yang dialami beberapa negara di kawasan itu, dua skenario mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang, kata Kasai.
Skenario pertama adalah ketika kasus COVID-19 berkurang dan dapat ditangani seperti influenza musiman dan penyakit lainnya yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Hanya diperlukan langkah-langkah pencegahan yang singkat untuk melawan wabah, katanya.
"Skenario kedua adalah di mana varian lain yang lebih berbahaya mampu berevolusi, varian yang menyebar lebih mudah, menyebabkan penyakit yang lebih parah atau resisten terhadap vaksin yang ada," katanya.
"Skenario ini dan semua biaya kesehatan, sosial, dan ekonomi yang terkait adalah ... yang ingin kami hindari jika memungkinkan," tambahnya.
"Cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan semua yang kita bisa untuk membatasi penularan sekarang."
(ha/hp /dpa/dw com/bh/sya) |