JAKARTA, Berita HUKUM - Wamenkum HAM Prof. Denny Indrayana, SH., LL.M., Ph.D, menjawab
tuntutan dari Napi yang berteriak meminta pertanggung jawaban dirinya sebagai Wamenkum HAM untuk mundur dari Jabatannya. Karena di anggap sebagai otak pemikir dari lahirnya Peraturan Pemerintah (PP) No 99 tentang pengetatan pemberian remisi, di ruang kerjanya Jalan H. Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (17/7).
Bagi para Napi PP No 99 ini mereka anggap tidak berprikemanusiaan. karena tidak memberi puluang bagi napi untuk memperbaiki diri dan mendapat keringanan hukuman, malah sebaliknya napi di paksa menjadi justice collabolator untuk mendapatkan sebuah remisi.
Bagaimana bapak Menanggapi desakan untuk mundur saat ini kepada anda?
Kalau di desak mundur, mah biasa, saya sudah biasa di desak mundur.
Apa bapak merasa ada agenda tersembunyi dibalik kerusuhan lapas Tanjung Gusta salah satunya untuk menjatuhkan bapak?
Nggak-nggak mungkin itu, kita gini-gini aja.
Terus apa yang bapak rasakan?
Kalau di desak mundur biasa, kita memang dari dulu kerjaanya menyerempet-nyerempet gini. Dulu dapat tugas, dimafiia hukum, terus brantas narkoba di lapas, yang di tugasin memang tugas yang penuh resiko semua, sedangkan jaringan mereka ada dimana-mana.
Mengenai keluarnya PP No 99?
Bukan tidak dapat remisi sama sekali tidak, namun Remisinya diperketat, ya di ketatkan.
Perpres bilang ketatkan, Inpres bilang ketatkan ada peraturan Presidennya.
Kita ketatkan, jadi bukan ujuk-ujuk ini ide saya Wakil Menteri, ada Inpresnya, terus seolah- olah dipersonifikasikan semua ini merupakan ide nya saya.
Ada strategi Nasional pemberantasan korupsi.
Napi korupsinya marah, trus remisi diperketat, napi narkoba juga begitu, diperketat.
Kasus narkoba juga gitu, trus kita lakukan sidak dan kita tangkapin gembongnya. Kalau napi teroris, sebenarnya tidak banyak interaksi dengan teroris.
Jadi kalau ada yang meminta saya mundur dengan segala macam alasan, mudah-mudahan semua itu karena saya serius mengerjakan tugas saya.
Apakah ini bentuk perlawanan mafia hukum terhadap anda?
Ahh ngak tau lah..
Bapak merasakan ini dampak dari perlawanan balik mafia Kasus Korupsi dan Narkoba?
Kalau cuma diminta mundur mah masih nggak berat malahan, ancaman bukan cuma jabatan tapi nyawa juga.(bhc/put) |