JAKARTA, Berita HUKUM - Akibat banjir yang masih menggenangi warga Jakarta, termasuk di wilayah Jakarta Pusat. Pantauan di Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat, sebagian Warga masih mengungsi di posko yang disediakan.
Air mulai naik dan memasuki rumah warga sekitar pukul 04:30 WIB pagi, dan hingga saat ini banjir masih belum surut, warga sekitar banyak yang tidak dapat beraktivitas seperti biasa.
Seorang ibu Jumirah mengatakan kepada pewarta BeritaHUKUM.com bahwa, "anak tidak bisa sekolah hari ini, suami juga tidak dapat bekerja, karena air masuk setinggi 1,5 meter di rumah saya," ujarnya.
Seperti diketahui, kawasan Benhil ini merupakan kawasan menengah keatas rumah-rumah warga disini sangat permanen, banjir ini merupakan luapan dari kali Mati.
Sementara pintu Air Manggarai dan karet siaga 1, menunjukkan tingginya volume air di sungai Ciliwung yang mengakibatkan meluapnya sejumlah saluran air dan pintu air.
Kondisi tinggi muka air di pintu air Pasar Ikan berada pada siaga 3 mengakibatkan tersendatnya aliran sungai ke muara/laut.
Kondisi ini juga diperparah padamnya aliran listrik disejumlah lokasi mengakibatkan tidak dapat beroperasinya beberapa pompa air drainase. Hal ini yang memicu tingginya genangan di sejumlah jalan dan pemukiman.
Dihimbau kepada warga Jakarta agar mengurangi aktivitas keluar rumah/kantor yang dapat menambah kemacetan, amankan surat berharga dan alat-alat listrik agar tidak terendam air.
Untuk informasi darurat bencana, dapat menghubungi nomor telepon 3 digit Siaga Bencana "164", yaitu Info dari Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI.(bhc/put) |