BEKASI, Berita HUKUM – Sejumlah warga Desa Samudera Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, menghendaki agar Ibnu Hajar HS. S.Ag, mantan Kepala Desa agar kembali memimpin daerah ini untuk Periode 2012-2017.
Pernyataan ini disampaikan Endin, 42, satu tokoh masyarakat Desa Samudera Jaya, saat berbuka puasa di Masjid Samudera Jaya, Jumat, (27/7). Dikemukakan, program yang dijalankan Ibnu Hajar selama enam tahun kepemimpinannya terbukti membantu masyarakat dalam meningkatkan pembangunan dengan mengedepankan pendidikan dan ekonomi warga. Karena itu, program ekonomi produktif yang digagas itu masih dibutuhkan masyarakat pedesaan.
“Program yang dicanangkan Ibnu Hajar selama ini merupakan potensi kultur masyarakat setempat, dan programnya benar-benar telah menyentuh kebutuhan riil masyarakat Desa Samuderajaya. Kami inginkan agar semua program beliau agar dilanjutkan, ujar Endin.
Hal senada disampaikan Ny. Fatimah, warga Desa Samudera Jaya. Menurut ibu empat anak ini program yang dijalankan Ibnu Hajar sejauh ini sangat bagus dan menyentuh kepentingan masyarakat. Karena itu, lanjutnya, Ibnu harus melanjutkan pembangunan Samudera Jaya, untuk periode enam tahun berikutnya atau Ibnu jilid dua yang mengusung simbol apel.
Ibnu Hajar HS. S.Ag ketika disinggung mengenai programnya, Jumat tadi mengemukakan pembangunan sebagai salah satu hasil kerja yang harus dilanjutkan untuk meningkatkan layanan terutama meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menyikapi masyarakat yang semakin kritis, Ibnu berpesan untuk selalu siap memberikan layanan publik yang terbaik.
”Layanan publik yang baik juga harus didukung tidak hanya dengan sarana dan prasarana pendukung, tetapi sumberdaya manusia perangkat desa juga harus ditingkatkan. Disamping itu juga harus pandai menata hati menghadapi masyarakat yang makin maju,” ujar lelaki yang memiliki segudang prestasi di bidang agama.
Terkait misi dan visinya, lanjut putra daerah yang juga sehari-hari sebagai pengajar di SMK Aliyah Darul Ama Buni Bhakti Babelan Bekasi ini, semasa jabatannya telah memberikan kesempatan kepada warga untuk membuat Lembaga Pendidikan formal dan nonformal, berupa pembinaan dan pelatihan untuk mencapai prestasi.
Selain itu, pria lulusan Fakultas Agama Islam Tasikmalaya (FAIT) ini juga sebelumnya telah berhasil membangun sejumlah sarana, dan prasarana dalam meningkatkan perekonomian pedesaan, diantaranya memanfaatkan pembangunan normalisasi saluran menjadi bendungan perrmanen dengan sistem pintu air.
“Dan itu ternyata telah terjawab masyarakat tidak lagi merasakan banjir, bahkan pintu air difungsikan untuk kebutuhan para petani mengairi sawahnya,” cetusnya mengaku pembuatan pintu air itu adalah pencanangan program semasa jabatannya.
Ada empat calon yang berlaga dalam pilkades ini dan masing-masing memilih nama buah sebagai identitasnya, diantaranya adalah mantan Kepala Desa Ibnu Hajar HS. S.Ag, mengusung simbol apel kemudian diikuti kandidat lain yaitu Lilik dan Subur. (bhc/san)
|