JAKARTA, Berita HUKUM - Iklan pemerintah turut mewarnai layar bioskop yang ditonton oleh masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua. Iklan tentang kesuksesan pembangunan infrastruktur itu muncul di antara pariwara lain saat film akan diputar.
Seorang warganet bernama Nina Asterly mengaku kesal dengan kemunculan iklan tersebut. Baginya, menyaksikan hal itu hanya buang-buang waktu dan mengganggu suasana. Apalagi dia tengah asyik menonton thriller film-film yang akan diputar di bioskop.
"Barusan nonton di bioskop cinema XXI...tolooong kembalikan 3 menit sy yang terbuang percuma gara2 pas lagi asik2 nonton thriller film2 eeh tiba2 ADA IKLAN JOKOWI ....merusak suasana ajah...orang ke bioskop mau senang2 nonton film !!!!," ujarnya dalam akun @nynazka.
Nina mengaku paham bahwa iklan itu bukan kampanye Jokowi, melainkan sebatas kesuksesan infrastruktur. Namun demikian, dia meminta agar bioskop steril dari hal-hal yang berbau politik. Bioskop, menurutnya, merupakan tempat persatuan tanpa sekat dan keluar dari zona politik.
"Biarlah berbau politik dan pembangunan di TV atau sosmed (sosial media)," pintanya.
Tanggapan beragam muncul dari warganet atas kicauan Nina tersebut. Ada warganet yang menyindir, sekalipun Jokowi diiklankan di bioskop tetap saja masyarakat tidak mau memilih.
"Biar masuk XXI tetap aja kagak bakal laku ya mbak," ujar pemilik akun @rafiqi_28.
Namun begitu, ada juga yang membela iklan tersebut. Sebab, layar bioskop merupakan ruang publik yang memperbolehkan semua promosi ada asal membayar pada pemilik layar.
"Kampanye? adakah iklan itu mengajakmu untuk memilih blio saat pilpres nanti?" tanya akun @priceoflegend.
Meski begit, tidak sedikit juga warganet yang bijak. Seperti pemilik akun @adjiekaiizan07 yang meminta pemilik bioskop untuk mengklarifikasi keluhan Nina.
"Apakah benar anda mengiklan kan salah satu capres ? Dan apa maksud dari iklan tersebut ditayangkan di bioskop?" tanyanya.
Sementara akun @DimitriYusuf meminta kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk langsung menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye di iklan tersebut.
"Bawaslu tolong diselidiki. Ini melanggar aturan karena curi start kampanye. Mentang-mentang berkuasa terus sewenang-wenang," tukasnya.
Sedangkan terkait hal ini, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon juga dalam akun @fadlizon media sosial twitter pada Rabu (12/9) mentweet, "Sebaiknya iklan ini dicopot dr bioskop."
"Sangat merusak suasana n selera."(ian/rmol/bh/sya) |