JAKARTA, Berita HUKUM - "LIHATLAH MERAH PUTIH INI, BERTAHTAKAN GARUDA YANG SEMPURNA"
"MENGARTIKAN BERANI, SUCI HATI DAN JIWA"
"MELAMBANGKAN BESAAAARRRR, GAGAH, DAN PERKASA"
"YA !!! INILAH BENDERA DAN LAMBANG NEGARAKU YANG INDAH NAN DIAGUNGKAN"
"TAPI KINI DIA SEDANG MENANGIS, MEMBAYANGKAN KAPAN "BERAKHIRNYA" KEBOBROKAN INI"
"DEMI TUHAN, DOA(NYA) YANG SELALU BERGEMA DEMI UMAT MANUSIA DI INDONESIA"
"HENTIKANLAH WAHAI TUAN, MUSNAHKAN KETIDAKSEIMBANGAN INI, HILANGKANLAH KEBIASAAN-KEBIASAAN YANG AKAN MEMBUAT KERUGIAN, SIRNAKAN :'("
"BERPIHAKLAH PADA RAKYAT DAN NEGARA, DEMI IBU PERTIWI TERCINTA, KEMBALI KITA TERBANGKAN BERSAMA"
"pra5astea"
Tulisan tersebut menjadi tampilan website Bareskrim Polri, dan menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto mengatakan bahwa sampai saat ini pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih mendalami kasus diretasnya situs resmi Bareskrim Mabes Polri yang beralamatkan: www.bareskrim.polri.go.id.
"Kita masih selidiki itu, apa benar di bobol atau hanya ada gangguan," kata Agus di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojo, Jakarta Selatan, Kamis (1/8).
Ketika dikonfirmasi apakah Polri akan menggunakan tim cyber crime yang dimiliki untuk mengungkap pelaku peretas tersebut, Agus enggan memberikan keterangan detail kepada wartawan. "Kita lihat perkembangannya nanti saja," jawab Agus.
Sebelumnya, pada hari Rabu 31 Juli 2013, website resmi Bareskrim Mabes Polri yang beralamatkan www.bareskrim.polri.go.id diretas, dengan meninggalkan latar berlakang berwarna hitam dengan lambang garuda dan latar berbendera merah putih.
Identitas yang bisa diketahui dari para hacker tersebut hanya menamakan dirinya "pra5astea" tercantum dalam sebuah tulisan dalam latar hitam tersebut disertai dengan sebuah kalimat. Diduga kuat, nama tersebut adalah peretas situs Bareskrim, yang hingga kini belum diketahui motif peretas situs tersebut.
Dari penelusuran BeritaHUKUM.com, Jumat (2/8) pukul 05:30 WIB, website www.bareskrim.polri.go.id tersebut jika d buka (klik) kini dengan tampilan hanya bertuliskan: Website Disabled. Dugaan bermula dari tidak berkenannya Hacker dengan pernyataan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Sutarman beberapa waktu lalu yang mengklaim, bahwa Bareskrim Polri tidak gentar kepada para Hacker, karena pihaknya percaya telah memiliki sistem keamanan yang kuat.(bhc/mdb) |