JAKARTA, Berita HUKUM - Bagi Ketua MPR Zulkifli Hasan hari buruh adalah momentum untuk menegaskan keberpihakan pemerintah pada tenaga kerja dalam negeri.
Menurut Zulkifli Hasan Sila ke 3 Pancasila Persatuan Indonesia menegaskan negara harus hadir dan berpihak pada kepentingan rakyat Indonesia.
"Amanat konstitusi jelas dan tegas bahwa kalau ada lapangan pekerjaan dan masih banyak rakyat Indonesia yang menganggur maka utamakanlah tenaga kerja dalam negeri," Kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (1/5)
Ia meyakini bahwa tenaga kerja dalam negeri punya skill dan kemampuan yang lebih baik dibandingkan tenaga kerja asing
"Kalau pun misalnya didatangkan dari luar maka pastikan itu hanya pekerjaan yang membutuhkan skill tertentu dan tetap ada transfer of knowledge untuk pekerja Indonesia," jelas Zulhas, sapaan akrabnya.
Ketua Umum PAN ini juga berharap Aksi Buruh yang akan dilaksanakan 1 Mei ini berlangsung aman, damai dan tertib tanpa kekerasan dan intimidasi
"Tetap kompak, teratur dan jauhi provokasi. Apalagi di tahun politik ini mungkin pilihan politik kaum buruh bisa berbeda, tapi ingatlah merah putih kita tetap sama," ujarnya.
Sementara, pada akun media sosial twitter @ZUL_Hasan pada hari buruh men tweet,
"Di hari buruh ini, marilah kita bersepakat bahwa Negara wajib melindungi dan mensejahterakan buruh. Untuk itu, tenaga kerja lokal harus lebih diutamakan daripada tenaga kerja asing."
"Ia Buruh, Ia membela yang lemah, Ia jadi korban.. Sejarah #Marsinah adalah sejarah perjuangan Buruh menggugat Keadilan Selamat Hari Buruh 1 Mei 2018 #MayDay," tulis Zulhas, yang tampak pada video juga Zulhas berziarah ke makam alm. Marsinah sebagai seorang aktivis dan buruh pabrik Jaman Pemerintahan Orde Baru di Indonesia yang dikenal sebagai pahlawan kaum buruh dan simbol keberanian melawan kesewenang-wenangan.(MPR/bh/sya)
|