Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Gempa
Zulkifli Kritik Istana Soal Gempa NTB: Bencana Kok Hitung Untung-Rugi
2018-08-22 06:07:57
 

Ilustrasi. Menyatukan hati dalam cinta dan solidaritas untuk korban gempa di Lombok. Semoga semakin banyak yg terlibat gerakan berkah berjamah ini Duka Lombok, Duka Bangsa, Duka seluruh rakyat Indonesia #PrayForLombok.(Foto: @ZUL_Hasan)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pemerintah pusat belum menetapkan gempa di Lombok sebagai bencana nasional. Hal tersebut dikritik Ketua MPR RIsekaligus Ketum PAN Zulkifli Hasan.

"Saya tadi usulkan dengan pemerintah mereka daerah terbatas, memang ada anggaran BNPB. Tapi, kalau bencana daerah itu kan nggak sekuat bencana nasional. Menseskab mengatakan takut merugikan karena nanti pariwisata tidak akan datang. Saya bilang ini bencana alam kok masih hitung untung-rugi?" ujar Zulkifli saat memberikan tausiah di acara 'Momentum Taubat Nasional Pesan Bencana Lombok untuk Indonesia' di Jl Tebet Raya, Jaksel, Senin (20/8).

"Menurut saya, bencana ini sudah nasional, sehingga bantuan itu akan cepat dari pusat, namanya Basarnas tapi tentu pemerintah yang punya tanggung jawab besar," sambungnya.

Zulkifli membandingkan dengan peristiwa lainnya. Ia membandingkan terkait penetapan status bencana nasional pasca-erupsi Gunung Sinabung.

"Mungkin pertama dianggap belum terjadi apa-apa, sekarang pun saya kira respons pemerintah juga tidak sedahsyat waktu terjadi letusan Gunung Sinabung. Sinabung itu bencana nasional, rumah itu diganti, setiap pengungsi dapat jatah, jadi penanganan luar biasa," kata Zulkifli.

Dia pun menceritakan saat kunjungannya ke korban Gunung Sinabung. Dia melihat respons pemerintah menghadapi korban gempa di Lombok berbeda dengan korban Sinabung, yang diberi anggaran besar saat itu.

"Saya berkali-kali ikut di Sinabung, itu rumah diganti masing-masing rumah Rp 50 juta. Kemudian uang hariannya ada Rp 80 ribu atau Rp 100 ribu per orang. Kemudian pengungsi itu juga diberdayakan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya padat karya; bangun rumah kembali dan lainnya," tutur dia.

"Mendoakan saudara2ku di Lombok semoga diberikan kesabaran, ketabahan & kekuatan. Semoga semua selamat & tak ada lagi jatuh korban #PrayForLombok"

"Ayo bareng2 kita fokus bantu & doakan saudara2 kita di Lombok ya.. #PrayForLombok
" tulis Zulkifli Hasan pada media sosial akun twitternya @ZUL_Hasan.

NTB sebelumnya diguncang gempa berkekuatan 7 SR pada 5 Agustus dan 6,9 SR pada 19 Agustus.Dampak gempa 548 orang meninggal dunia, 1.353 orang luka-luka, 412.000 orang mengungsi. 71.962 rumah rusak, 52 fasilitas kesehatan rusak, 671 fasilitas pendidikan rusak, 128 tempat ibadah rusak dan banyak kerusakan fisik lainnya. Kerusakan dan kerugian sementara akibat gempa di NTB mencapai lebih dari Rp 7,45 trilyun.((zap/dkp/detik/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Gempa
 
  Gempa Mematikan 7,8 SR di Turki dan Suriah, Total Korban Meninggal Sedikitnya 3.500 Orang
  Team AREA DPD Bekasi Peduli Kirim Bantuan ke Lokasi Gempa Bumi Cianjur
  6 Orang Meninggal dalam Gempa Magnitudo 6,1 Mengguncang Malang
  Sebanyak 42 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa 6,2 SR di Sulawesi Barat
  Konsisten Dampingi Lombok, Wujud Ta'awun MDMC dan LazisMu untuk Negeri
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2