JAKARTA, Berita HUKUM - Grup media sosial facebook Jokowi Presiden Ku menggelar aksi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. Dalam aksinya, mereka menyerukan agar warga Jakarta tidak memilih lagi wakil rakyat yang ingin "melengserkan" Jokowi.
Admin grup "Jokowi Presidenku" Yanes Yoshua Frans di depan Kantor DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (28/5) mengatakan bahwa, "kami dari grup media sosial Facebook 'Jokowi Presidenku' mengimbau masyarakat Jakarta, agar jangan memilih parpol pengusul pemakzulan (pelengseran) Jokowi. (Anggota DPRD yang mengajukan hak interpelasi) tidak membela masyarakat," ucapnya.
Menurut Yanes, para wakil rakyat tersebut memiliki kepentingan tertentu, bukan melakukan interpelasi demi rakyat, apalagi rakyat miskin. "Bagi mereka, rakyat hanya komoditas politik," katanya.
Karena itu, lanjut Yanes, masyarakat Jakarta jangan mau dijebak lagi oleh para wakil rakyat tersebut. "Partai yang tidak pro-kepentingan rakyat, harusnya jadi musuh publik," cetus Yanes.
Pantauan pewarta BeritaHUKUM.com, aksi tersebut hanya diikuti belasan orang yang memasang spanduk bertuliskan "Jokowi Presidenku 2014: Gerakan Penyelamat Bangsa Menuju Indonesia Baru". Namun, aksi ini tetap menarik perhatian pengendara kendaraan bermotor.
Aksi ini mendesak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuka transaksi keuangan 32 anggota DPRD itu tak berlangsung lama. Hanya sekitar 20 menit, mereka pun diminta petugas keamanan KPK untuk berunjuk rasa di luar gedung.(bhc/bar)
|