Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis     
Samsung
'Skandal Galaxy Note 7' Sebabkan Samsung Merugi Rp70 Triliun
2016-10-14 22:06:07
 

Samsung Note 7 terbakar dalam sebuah uji coba di Singapura.(Foto: Istimewa)
 
KOREA SELATAN, Berita HUKUM - Kerugian yang harus ditanggung Samsung akibat 'skandal Galaxy Note 7' diperkirakan mencapai setidaknya US$5,4 miliar atau sekitar Rp70 triliun.

Pada hari Jumat (14/10) raksasa teknologi Korea Selatan itu mengumumkan kemungkinan tambahan kerugian sebesar US$2,5 miliar.

Samsung diperkirakan akan mengalami pukulan lebih lanjut terhadap neraca keuangannya akibat penarikan Note 7 dan pemasukan akan terdampak pada kuartal pertama 2017.

Raksasa teknologi itu telah merevisi patokan pendapatan kuartal ketiga tahun in.
Samsung Note 7 ditarik bulan lalu setelah kasus-kasus baterai terbakar, tapi ketika ponsel pengganti juga mengalami masalah yang sama, Samsung menghentikan seluruh produk Note 7.

Ponsel premium yang diluncurkan pada bulan Agustus tersebut dimaksudkan untuk menandingi produk Apple terbaru, iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.

'Keamanan produk'

Samsung mengatakan bahwa untuk 'menormalkan bisnis ponsel' mereka akan memperluas penjualan perangkat andalan lain seperti Galaxy S7 dan S7 Edge.
"Selain itu, perusahaan akan fokus pada peningkatan keamanan produk bagi para konsumen, dengan membuat perubahan berarti dalam proses penjaminan kualitas," kata Samsung dalam pernyataannya.

September lalu, perusahaan itu menarik sekitar 2,5 juta Samsung Note 7 setelah munculnya berbagai laporan tentang panas berlebihan dan meledaknya baterai.

Samsung sempat bersikeras bahwa semua perangkat pengganti sudah aman. Namun, meski demikian, laporan tentang terbakarnya posel-ponsel tersebut masih terus bermunculan.

Pada hari Selasa (11/10), perusahaan itu mengumumkan penghentian total produksi Note 7 dan menyerukan para pengguna untuk mematikannya.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Samsung
 
  Gandeng DANA dan GoPay, Samsung Pay Resmi Meluncur di Indonesia
  Samsung Galaxy Note 9 Siap Launching di Brooklyn, NY
  Samsung Siap Luncurkan Ponsel Galaxy S9 dan Galaxy S9+
  Samsung Siap Ungkap Galaxy S9 Bulan Depan
  Galaxy Note 8 Siap Meluncur, Samsung Sebarkan Video Teaser
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2