JAKARTA, Berita HUKUM - Tenggelamnya Kapal Ikan Shans 101 yang tenggelam di Laut Jepang (Laut Timur), 50 km dari desa Svetlaya Rusia pada tanggal 26 Januari 2013, masih menyisakan duka mendalam bagi para keluarga korban, terutama bagi keluarga 15 orang ABK yang dinyatakan hilang.
Dari 15 orang yang dinyatakan hilang saat kapal Shans 101 tenggelam, 7 orang merupakan warga negara Indonesia. "Ya, tujuh orang ABK kapal hilang dan masih terus dilakukan pencarian," kata Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, E Priatna di ruang kerjanya kepada pewarta BeritaHUKUM.com, Senin (4/2).
Dari 11 orang Indonesia, ABK Kapal Ikan Shans 101 yang berbendera Rusia tersebut, 4 orang selamat dan hingga saat ini masih mendapat perawatan di Rumah Sakit yang di Shaklin, Rusia.
Pihak KBRI Rusia telah bertemu dengan para korban yang selamat. "Sudah sempat menjenguk 4 orang korban, dirawat di rumah sakit di Shaklin, Rusia. Menjenguk, memberikan kepedulian, perhatian dan mereka tahu bahwa ada dari embassy sudah mendampingi mereka di rumah sakit," terang Priatna.
Dijelaskannya lagi bahwa Menurut laporan, KBRI menjenguk tanggal 31 Januari, "Mereka sudah bertemu dan mereka diperkirakan akan 1 minggu di rawat di rumah sakit, berarti kira-kira tanggal 7 ya, jadi tanggal 7 mereka akan keluar," ungkapnya.
"Karena untuk perawatan hingga saat ini, perawatan di kaki mereka masih terus dilakukan, sempat kena luka, keempat orang tersebut, terluka pada bagian kaki, kan dingin, kasihan sekali kondisi mereka, kalau kaki dingin itu kan bila tergores apa saja itu lecet," jelas Priatna.
"Alhamdulillah kami dan KBRI di Moskow terus memantau, terus mengikuti. Pihak sana (Pemerintah Rusia) kooperatif memberikan perhatian yang baik, kita juga memantau terus," pungkas Priatna.(bhc/mdb) |