Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Presiden SBY
7 Jenderal Tolak Penggulingan Pemerintahan SBY di Tengah Jalan
Thursday 14 Mar 2013 09:59:34
 

7 Jenderal saat bertemu Presiden SBY.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Tujuh jenderal purnawiran TNI mengaku mendengar adanya gerakan-gerakan yang tidak menginginkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) – Boediono menyelesaikan masa tugasnya hingga 2014 mendatang, mereka menolak gerakan-gerakan tersebut, karena selain inkonstitusional gerakan itu merugikan rakyat Indonesia.

"Itu adalah pemikiran segilintir manusia yang menurut saya tidak pantas. Kami mendengar itu, kami merespon dengan keras bahwa itu pikiran yang tidak wajar. Tidak ada alasan satu pun yang kuat untuk itu bisa dilaksanakan," kata Jendral (Purn) Luhut Panjaitan seusai bersama 6 (enam) jendral lainnya bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (13/3).

Enam jenderal lainnya yang ikut bertemu Presiden SBY adalah Jendral (Purn) Subagyo HS, Jenderal (Purn) Fahrul Rozi, Letjen (Purn) Agus Wijoyo, Letjen (Purn) Johny Josephus, Letjen (Purn) Sumardi, dan Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy.

Menurut Luhut Panjaitan, banyak hal dibicarakan oleh ketujuh jendral bersama Presiden SBY dalam pertemuan yang berlangsung selama 2 (dua) jam, sejak pukul 16:00 WIB itu. "Kami berdiskusi panjang lebar. Presiden memberikan penjelasan tentang kondisi politik, ekonomi, dan hubungan internasional. Kami juga menyampaikan pandangan-pandangan kami dalam berbagai hal," ujar Luhut Panjaitan.

Terkait dengan gerakan-gerakan yang tidak menginginkan Presiden SBY – Wakil Presiden Boediono menuntaskan masa tugasnya hingga 2014 mendatang, Luhut menilai, itu adalah pemikiran segelintir orang yang harus dilawan, karena selain inkonstitusional pemikiran seperti itu juga irasional.

“Gerakan-gerakan itu justru merugikan rakyat Indonesia, dan akan mengganggu pencapaian kesuksesan yang telah berhasil diraih pemerintahan SBY-Boediono,” tuturnya.

Luhut menegaskan, ketujuh jendral yang bertemu SBY itu melihat banyak sekali kemajuan yang sudah dihasilkan pemerintah di banyak bidang, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Harus diakui banyak yang telah dicapai oleh pemerintahan Presiden SBY. Kami punya kepentingan pada 2014 bahwa presiden terpilih harus sebaiknya, yang mampu mengkapitalisasi atau memanfaatkan suksesor presiden SBY ini untuk membuat pertumbuhan ekonomi bisa 8,9, atau 10% dalam lima sampai 10 tahun ke depan," kata Luhut.

Mewakili ketujuh jendral, Luhut menegaskan, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono harus berjalan hingga 2014. Karena itu, ia menolak gerakan-gerakan menggulingkan pemerintahan SBY – Boediono di tengah jalan.

SBY Dukung Siapapun

Dalam kesempatan itu, Luhut Panjaitan mengatakan kalau para jenderal yang hadir juga memiliki kepentingan untuk pemilu 2014 mendatang. "Kami punya kepentingan, sebaiknya, Presiden yang terpilih itu yang terbaik," katanya.

Menurut Luhut, dalam pertemuan dengan tujuh jendral itu, Presiden SBY meminta agar mendukung siapapun Presiden yang akan terpilih dalam Pemilu 2014 mendatang. “Presiden sangat meyakini, bahwa siapapun yang terpilih pastilah itu yang terbaik,” ungkap Luhut.(wid/es/skb/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Presiden SBY
 
  Presiden SBY Serahkan Dokumen 10 Tahun Pemerintahan ke Arsip Nasional
  Bertemu 20 Netizen, Ibu Ani: Ini Sore Yang Menyenangkan
  Presiden SBY Terima Pimpinan DPR, DPD, dan MPR-RI
  Minggu Terakhir, Presiden SBY ‘Beberes’ Kantor
  'Bapak Presiden dan Ibu Ani, Kami Selalu Merindukanmu…'
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2