AFGHANISTAN, Berita HUKUM - Jutaan warga Afghanistan akan memilih seorang presiden dalam sebuah peralihan kekuasaan untuk pertama kalinya melalui kotak suara.
Operasi keamanan besar dilakukan untuk mengantisipasi ancaman dari Taliban yang menyebutkan akan mengacaukan pemilu.
Sekitar 40.000 polisi dan tentara diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan pemungutan suara. Lalu lintas kendaraan pun dilarang memasuki ibukota Kabul sejak Jumat siang.
Delapan kandidat bersaing untuk menggantikan Hamid Karzai, yang sesuai konstitusi dilarang mencalonkan diri kembali untuk jabatan periode ketiga.
Kekerasan terjadi sehari sebelum pemilu digelar, dua orang wartawan asing ditembak pada Jumat (04/04).
Fotografer Jerman pemenang penghargaan Anja Niedringhaus tewas dan reporter Kanada Kathy Gannon terluka ketika seorang polisi menembak mobil mereka di bagian timur kota Khost.
Keduanya bekerja untuk kantor berita Associated Press sejak beberapa tahun lalu.
Sebelumnya sejumlah kekerasan terjadi di negara tersebut menjelang pemilihan umum.
Para pemantau internasional merasa optimistis pengamanan yang ketat dan aturan baru untuk mengatasi kecurangan dapat membuat pemilu Afghanistan berjalan adil, seperti disampaikan koresponden BBC.(BBC/bhc/sya) |