JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap serius memikirkan urusan negara selain urusan partai politik, khususnya Partai Demokrat di mana SBY duduk sebagai ketua dewan pembina.
Demikian dikatakan Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Informasi, Ahmad Yani Basuki, dalam perbincangannya dengan Elshinta, Minggu (10/2).
Menurut Ahmad Yani, publik selama ini mungkin banyak yang tidak tahu bahwa presiden SBY minim mengurusi partai, bahkan sangat terbatas mengurusi partai, khususnya Partai Demokrat.
"Presiden lebih melihat partai sebagai bagian dari komponen bangsa sehingga jika ada yang tidak pas maka perlu diambil langkah-langkah untuk mengarahkan partai itu pada posisinya yang pas," ujar Yani.
Ahmad Yani menekankan, jika dicermati, untuk urusan partai politik, maka Presiden SBY melakukannya pada hari libur dan tidak di kantor presiden. "Lebih dari itu, sebenarnya, SBY lebih mempercayakan urusan partai pada fungsionaris, hanya saja untuk masalah terakhir, mengharuskan SBY turun langsung," tambahnya.
Proses pengambilan keputusan oleh Presiden SBY untuk masalah partai, lanjut Ahmad Yani pun dilakukan secara mendalam dan sangat hati-hati. "Kita bisa lihat, bagaimana SBY mengambil keputusan setelah pulang dari umroh di mana SBY mengajak berdoa demi kepentingan bangsa," kata Ahmad Yani.
Ahmad Yani meyakinkan, bawa ia paham betul bagaimana SBY sangat mengerti akan tugasnya. “Beliau sangat proporsional menempatkan segala sesuatu pada tempatnya," tambah Ahmad Yani.
Ahmad Yani bahkan menyebutkan, bagaimana Presiden SBY tetap konsisten mengurusi negara, misalnya pada Senin (11/2) besok, ia akan berangkat ke Manado untuk menghadiri Hari Pers Pers Nasional dan meresmikan sejumlah proyek. "Jadi tidak ada waktu buat pak SBY untuk berharu-biru dengan urusan partai politik," tandas Ahmad Yani Basuki.(es/skb/bhc/opn) |