JAKARTA, Berita HUKUM - Penolakan warga Rawabelong, Jakarta Barat atas blusukan Calon Gubernur DKI Basuki T Purnama membuat pria yang disapa dengan panggilan Ahok itu kalang kabut dan dievakuasi olah aparat dengan menggunakan mobil Angkot yang pas lewat. Sebab, warga tidak hanya menyuarakan penolakan, tapi juga memburunya.
Kedatangan petahana di Pilgub DKI itu mendapat penolakan warga kompleks Pasar Rawa Belong, Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11).
Sekira 10 menit blusukan, tiba-tiba sekelompok massa berlarian menuju tempat eks Gubernur nonaktif itu berdiri. Puluhan massa itu berteriak sambil berseru menolak kedatangan eks Bupati Belitung Timur itu.
"Ngapain kamu di sini woi! Usir Ahok," teriak beberapa demonstran yang didominasi pemuda itu, Rabu (2/11).
"Penista agama tuh. Lemparin pakai telur," ucap sang orator, Habib Idrus Al Asih.
Pengawal dan tim pemenangannya pun pontang-panting untuk menghindar dari kejaran warga. Para ajudan dan tim sukse Ahok langsung menyetop angkot Mikrolet 24.
Saat itu ada tiga penumpang di dalamnya. Mereka langsung diturunkan.
"Kami harus evakuasi," kata salah seorang petugas polisi sambil membuka jalan untuk Ahok
Sedianya, Ahok mendatangi kawasan tersebut untuk meninjau Kali Sekretaris. Namun, suasana ternyata mulai tak kondusif.
Ahok pun sepatnya dievakuasi ke Markas Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Puluhan warga yang menolak sempat mengejar Ahok sampai ke ujung jalan.
Alhasil, staf Ahok meminta mantan Bupati Belitung Timur itu berjalan dengan cepat.
Ahok pun menuruti permintaan stafnya. Ia langsung berjalan lebih cepat..(gil/jpnn/bh/sya) |