JAKARTA, Berita HUKUM - Seorang pria asal Medan Sumatera Utara Rico Pengabean melakukan aksi demonstrasi mogok makan di depan Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat, Rabu (4/9) aksi Rico Pangabean ini dimulai sejak pukul 06.00 Wib.
Rico dengan menggunduli rambutnya hingga botak dan menulis dengan cat merah,,
Warga Lingkungan III BLW Sicayang Medan Belawan, Rico mengaku akan melakukan aksi mogok makan hingga tuntutannya dipenuhi.
Dimana Ricco mengajukan permohonan kepada Bareskrim Mabes Polri, agar berkenan untuk melakukan gelar perkara kasus pidana nomor : LP/326/IV/2012/Bareskrim tgl 30 april 2012 dibiro wassidik Mabes Polri.
Gelar perkara ini, diminta atas laporan meninggalnya Menanli Panggabean, yang merupakan ayah kandung Ricco, pada tangal 30 November tahun 2011, akibat tertimpa pagar beton PT. Canang Indah.
Adapun yang mendasari tuntutan Ricco, "bahwa perkara dimaksud sebelumnya sudah dilimpahkan ke Mapolda Sumatera Utara, sebagaimana surat perlimpahan laporan Polisi nomor : B/1759/Ops/V/2012/ Bareskrim tgl 05 mei 2012, namun sampai dengan saat ini tidak ada ketegasan dan kejelasan atau perkembangan mengenai status hukum dari perkara saya seperti di peti eskan saja," ujar Rico.
Rico melakukan aksi seorang diri dengan membentangkan spanduk & poster bertuliskan ujuran 2 x 4 meter bertulisakan:
Bapak Presiden SBY Yang terhormat 20 bulan sejak meninggalnya orang tua kami, pada tanggal (30/11/2011) otopsi telah dilakukan dan lebih dari 2 alat bukti didapatkan ternyata, Surat Perintah Dimulai Penyidikan (SPDP): LP/326/IV/2012/BARESKRIM, tidak di laporkan kepada Kejaksaan.
Ada kepentingan apa Polisi dalam masalah ini dan apa tanggung jawab negara.
Orang tua kami meniggal akibat tertimpa pagar beton PT. Canang Indah (MEDAN) tembok tersebut tidak memiliki ijin, ini kejadian untuk kedua kalinya, !!! Apakah PT. Canang Indah kebal hukum ? ... Mohon keadilan .'' Saya mogok makan sampai ada jaminan pemerintah didalam penegakan sepermasi hukum, atau ganti kewarganegaraan kami.(bhc/put) |