Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Skandal 1MBD
Aksi Puluhan Ribu Warga Malaysia Protes Besar Tuntut Reformasi
Sunday 30 Aug 2015 09:07:31
 

Berbagai ruas jalan Kuala Lumpur menguning sepanjang Sabtu. Unjuk rasa dipicu terungkapnya aliran dan terhadap rekening PM Najib Rajak.(Foto: Istimewa)
 
MALAYSIA, Berita HUKUM - Puluhan ribu orang memenuhi jalanan Kuala Lumpur dan beberapa kota Malaysia, menuntut turunnya PM Najib Razak terkait aliran dana RM2,6 miliar atau lebih dari Rp,9 triliun ke rekeningnya. Perempuan lelaki, tua muda berbaju kuning lambang oposisi tumpah ruah di jalanan dalam aksi yang disebut Bersih4.

Salah seorang penyelenggara aksi, Maria Chin Abdullah, menegaskan tuntutan agar Perdana Menteri Najib Razak mundur secepatnya.

"Tujuan kita adalah agar Najib 'undur'," seru Chin dalam orasinya di hadapan para demonstran.

"Kita sampaikan pesan bagi para anggota parlemen dan partai politik dan siapapun di parlemen, bahwa kita inginkan diajukannya mosi tidak percaya untuk Najib," katanya pula.

Dan massa menyahutnya dengan teriakan lantang, "setujuuuu!"

Unjuk rasa ini akan berlanjut hingga hari Minggu (30/8). Dan sebagian demonstran siap untuk bertahan di posisi mereka sepanjang malam.

Salah satunya, Fathi Faruq, seorang insinyur berusia 27 tahun.

Saat berbicara kepada Ging Ginanjar dari BBC ia berada di Jalan Tuanku Abdul Rahman. Ia sudah datang sejak pagi, bersama sejumlah kawannya.

"Saya ingin mengungkapkan pendapat saya, seperti banyak kawan lainnya, yang menginginkan pemerintahan yang bersih, karenanya saya pikir PM Najib harus turun."

Untuk itu, katanya, ia akan bertahan selama mungkin dalam aksi yang akan berlangsung hingga Minggu.
Sabtu (29/8) malam, katanya, akan ada sejumlah orasi yang ia akan hadir.

"Sebetulnya turunnya Najib tidaklah cukup," kata Faruq pula.

"Kalau pun dia turun, terus diganti timbalan (wakil)nya, dan pemerintahan berjalan sama saja, ya tidak ada artinya."
"Kami ingin terjadinya suatu evolusi, atau reformasi, agar politik Malaysia lebih matang dan maju," tegasnya.

Ia menunjuk empat tuntutan Bersih4 yang juga terpampang di berbagai tempat, juga di punggung kaos kuning para pengunjuk rasa: Pilihan Ray (Pemilu) Bersih, Kerajaan (pemerintahan) Bersih, Selamatkan Ekonomi, Hak Membantah (Berpendapat).

"Saya kira Najib harus mundur, pemerintahan bubar, dilangsungkan Pemilu Sela" tandas Fathi Faruq.


Dan yang harus diperjuangkan terus untuk Malaysia, kata Fathi lagi, adalah hak membantah, atau kebebasan berpendapat, yang selama ini sangat dibatasi di Malaysia.

Bagaimana kalau PM Najib kukuh tak mau mundur?

"Tak soal. Mahathir dulu 20 tahun berkuasa, kami berjuang lama, akhirnya dia mundur. Jadi kami akan berjuang terus," kata Fathi Faruq.

Para aktivis pro demokrasi dari kelompok Bersih4 juga menggelar aksi di kota-kota besar lain seperti di Kota Kinabalu dan Kuching.

Pihak keamanan semula menolak memberikan izin demonstrasi yang diajukan kelompok Bersih4.
Namun toh unjuk rasa berlangsung tanpa insiden, kendati penjagaan keamanan tampak ketat di seantero kota.

Hari Sabtu ini bertepatan pula dengan gladi resik perayaan Hari Merdeka Malaysia yang ke 58.

PM Najib dalam blognya mengatakan ia tak ingin adanya "provokasi," dan bahwa "apapun ketidak-sepakatan dan kesalah-pahaman di antara kita, Hari Merdeka tidaklah pantas digunakan sebagai panggung bagi sengketa politik.

PM Najib dituding menerima RM2,6 miliar, dari 1MDB, lembaga yang ia dirikan tahun 2009 untuk mencoba membuat Kuala Lumpur menjadi sebuah pusat keuangan.

Para menteri mengatakan, tak ada yang keliru ihwal dana itu, karena merupakan "sumbangan politik" biasa dari sumber-sumber Timur Tengah yang tak disebut jati dirinya,

1MDB sendiri mengatakan tak pernah memberikan uang pada PM Najib dan menuding semua tuduhan itu sebagai "tak berdasar."

Namun bekas orang kuat Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan bahwa ia tak percaya uang itu merupakan sumbangan, dan menyerukan PM Najib untuk mundur.

Sejauh ini PM Najib masih menikmati dukungan penuh koalisi Barisan Nasional yang berkuasa, serta partainya, UMNO.
Awal bulan ini, pihak berwenang membekukan dua surat kabar dan memblokade akses terhadap situs web yang melaporkan skandal menyangkut 1MDB. Langkah ini menimbulkan protes besar.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Skandal 1MBD
 
  Ada Media Malaysia Kurang Baik Pemberitaan Kapal Yacht Equanimity Buruan FBI yang Ditangkap Polri
  Pengusaha Malaysia Kecam Penyitaan Kapal Mewahnya di Bali oleh Polri dan FBI
  Leonardo DiCaprio Siap Jika Harus Kembalikan Dana Terkait Korupsi di Malaysia
  Aksi Puluhan Ribu Warga Malaysia Protes Besar Tuntut Reformasi
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2