Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Duka Cita
Aktris Senior Ade Irawan Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
2020-01-17 17:36:49
 

Ade Irawan dan Ria Irawan.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ade Irawan yang memiliki nama asli Arzia Dahar (lahir di Jakarta, 5 April 1935 - meninggal di Jakarta, 17 Januari 2020 pada pukul 14.22 Wib pada usia 84 tahun adalah aktris senior Indonesia. Sang ibu Ade Irawan menyusul sang anak Ria Irawan yang telah meninggal dunia 11 hari yang lalu. Ria Irawan meninggal dunia pada 6 Januari 2020 karena penyakit kanker.

Warga net ramai mengucapkan atas belasungkawa kepergiannya, pada akun twitter Fahira Idris DPD RI @fahiraidris, "Artis Senior Ade Irawan Meninggal Dunia, Semoga Husnul Khotimah.. Al Faatihah..," tulisnya.

Ria Irawan ini rencananya akan disemayamkan di rumah duka di Lebak Lestari Indah Residen, Jalan Anggrek Lestari Indah, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Wanita berdarah Minang ini adalah istri dari Bambang Irawan, aktor dan sutradara Indonesia. Ade terjun ke dunia seni peran pertama kali pada tahun 1964 sebagai figuran dalam film Diambang Fadjar produksi Agora pimpinan Bambang, suaminya. Meski kenal Bambang sejak sebelum menjadi aktor pada tahun 1954, mereka baru menikah setelah Bambang populer berkat main di film Tiga Dara tahun 1956.

Sedangkan Ade mulai mendapat peran utama sejak bermain dalam film Tjinta Di Udjung Tahun (1965). Tak hanya bermain dalam perusahaan film suaminya, Ade juga bermain dalam perusahaan film lain. Selain bermain film, Ade juga aktif menulis skenario antara lain Fajar Menyingsing (1975) dan Belas Kasih. Usai menyelesaikan Fajar Menyingsing (1975), perusahaan film Agora yang ia dirikan bersama suaminya gulung tikar. Setelah itu Bambang jatuh sakit dan meninggal pada tahun 1979. Ade menerima penghargaan Kesetiaan Profesi dari Dewan Film Nasional pada 1993.(dbs/wikipedia/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Duka Cita
 
  Haedar: Terima Kasih Kepada Semua Pihak yang Mencintai Buya Syafii Maarif dengan Segala Dukungan
  Polres Pelabuhan Tanjung Priok Berduka, AKP Rumani Purba Meninggal Dunia
  Salim Segaf Berduka atas Wafatnya Habib Saggaf Ketua Utama Perguruan Al-Khairaat
  Jaksa Penuntut pada Kasus HRS Dipanggil Allah SWT Hari Ini
  Duka Mendalam Ditlantas Polda Metro Atas Kepergian AKP Suharni
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2