SAMARINDA, Berita HUKUM - Untuk mengantisi masuknya teroris di Samarinda sebagai ibukota Propinsi Kalimantan Timur, jajaran kepolisian Polresta Samarinda, Kaltim Senin (10/9) malam melakukan razia kendaraan yang melintas masuk melalui wilayah utara Samarinda.
Razia yang di gelar pada Minggu malam di jalur Tanah Merah melibatkan sedikitnya 75 personel gabungan Polresta Samarinda serta Polsekta Samarinda Utara, razia ini dilakukan mulai sejak pukul 22:00 WITA di jalan poros Samarinda - Bontang.
Satu persatu kendaraan baik roda dua, roda empat hingga truk, menjalani pemeriksaan ekstra ketat, mulai dari surat - surat kendaraan serta penggeledahan dalam mobil dan barang bawaan serta pengendara, juga tidak luput dari pemeriksaan petugas.
Dalam razia malam tersebut, petugas tidak mengamankan orang yang kedapatan membawa obat terlarang, namun petugas hanya mengamankan sebuah bila parang yang tersimpan dalam mobil.
Kabag Operasional Polresta Samarinda Kompol I Nyoman Mertha Dana, kepada wartawan di sela kegiatan razia, Selasa (11/9) sekitar pukul 00:30 dinihari mengatakan, "Kegiatan ini untuk meningkatkan rasa aman masyarakat, mengantisipasi gangguan kamtibmas di kota Samarinda. Ya, juga sebagai antisipasi (teroris)", ujarnya.
"Kita melaksanakan kegiatan ini, sesuai instruksi dari Mabes Polri untuk seluruh wilayah kerja masing - masing, untuk mempersempit ruang gerak pelaku (teroris). Dipilihnya razia pada malam hari, karena kita membaca pergerakan kegiatan - kegiatan pelaku kemungkinan dilakukan pada malam hari, untuk masuk ke wilayah Samarinda, terutama melalui wilayah utara Samarinda", papar nyoman.
Nyoman juga menambahkan, pasca insiden penembakan terhadap anggota Polri yang terjadi di Solo, Jawa Tengah, beberapa hari lalu, membuat jajaran kepolisian di daerah kian meningkatkan kewaspadaannya. Sekarang di pos - pos polisi telah ditempatkan 2 orang dan itu dilengkapi dengan senjata api, sebagai bentuk antisipasi", tambah Nyoman.(bhc/gaj) |