Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Virus Corona
Antisipasi Varian Omicron, Komisi IX Minta Pintu Masuk Perbatasan Diperketat
2021-12-03 10:34:40
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Omicron, varian baru virus Corona yang pertama kali terdeteksi di Botswana telah menjadi perhatian masyarakat dan ilmuwan baru-baru ini. Merespon hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengingatkan petugas karantina di pintu-pintu masuk Indonesia agar amanah menjalankan tugasnya. Pintu-pintu perbatasan pun harus diperketat.

"Pintu masuk bagi pelancong internasional harus diperketat. Petugas karantina diharapkan menjalankan tugasnya dengan baik," kata Melki pada diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Antisipasi Varian Omicron Jelang Nataru 2021', di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (2/12).

Hingga saat ini, lanjut politisi Partai Golkar itu, para peneliti di berbagai negara masih terus melakukan penelitian untuk memahami lebih jauh mengenai varian baru virus Corona, yakni varian B.1.1. 529 atau Omicron. Studi yang sedang berlangsung mencakup aspek penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), efektivitas vaksin dan tes diagnostik, serta efektivitas pengobatan.

Untuk itu, Melki mengajak masyarakat memperkuat protokol kesehatan yang selama ini sudah dijalankan. Ia mengingatkan masyarakat yang sedang dalam kondisi kurang sehat, agar menghindari keramaian, demi menghindari varian Omicron yang mudah menular. "Kalau kita punya kondisi kesehatan yang kurang bagus, sebaiknya jangan berada di lingkaran yang ramai karena berpotensi sangat tinggi untuk Omicron ini," pesannya.

Terlebih, pengaruh Omicron terhadap orang-orang yang sudah divaksin, juga masih terus diteliti. Catatan dari Kementerian Kesehatan menyebut bahwa bagi yang sudah melakukan vaksinasi, dampaknya cenderung lebih ringan. Tapi apapun itu, lanjut Melki, antisipasi yang utama adalah protokol kesehatan lebih ketat.

"Kami tentu mendorong untuk Kementerian Kesehatan, praktisi maupun pelaku kesehatan, agar waspada saja dan jangan grogi, jangan ketakutan yang berlebihan," pesan legislator dapil NTT II itu. Terakhir, menurutnya kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, juga harus dikuatkan tanpa terkecuali. Ini penting untuk mencegah penyebaran Omicron.(rnm/sf/DPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Virus Corona
 
  Pemerintah Perlu Prioritaskan Keselamatan dan Kesehatan Rakyat terkait Kedatangan Turis China
  Pemerintah Cabut Kebijakan PPKM di Penghujung Tahun 2022
  Indonesia Tidak Terapkan Syarat Khusus terhadap Pelancong dari China
  Temuan BPK Soal Kejanggalan Proses Vaksinasi Jangan Dianggap Angin Lalu
  Pemerintah Umumkan Kebijakan Bebas Masker di Ruang atau Area Publik Ini
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2