ACEH, Berita HUKUM - Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-68, yang serentak dilaksanakan di seluruh nusantara, khususnya di Provinsi Aceh, sedikit digelar berbeda dibandingkan pada peringatan sebelumnya.

Kali ini, puluhan ribu masyarakat di Kabupaten Aceh Utara sangat antusias untuk mengikuti upacara perayaan hari yang sangat bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang di pusatkan di desa kelahiran mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf (Wakil Gubernur Aceh sekarang,red), tepatnya di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (17/8).

Antusias puluhan ribu masyarakat untuk mengikuti prosesi upacara pengibaran bendera Merah Putih bertambah semangat, ditambah lagi dengan senyum, sapa dan salam dari para Prajurit-Prajurit TNI AD, baik dari Kesatuan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang sengaja dikirim dari Jakarta untuk memeriahkan HUT RI ini di Aceh, pun juga dari TNI Kodam Iskandar Muda Provinsi Aceh.

"Kami sangat senang sekali menghadiri upacara HUT RI ini, karena meriah sekali," tutur ibu rumah tangga dari desa setempat, Nur, yang ditanyai pewarta BeritaHUKUM.com.

Persiapan demi persiapan baik kenyamanan, logistik, sistematik dan persiapan lainnya pun didesain dengan matang. Begitu juga tingkat pengamanan yang ekstra ketat, dengan menerjunkan sekitar 480 personil TNI AD, agar acara pelaksanaan hari kemerdekaan RI ke-68 itu berjalan dengan lancar.

"Untuk pengamanan kita siapkan sebanyak 480 personil TNI yang sudah siap siaga, dan kita berharap berjalan lancar," kata Kapenrem LW/011 Lhokseumawe, Mayor A Yani, disela-sela kesibukannya mempersiapkan perayaan HUT RI.

Sebagai bukti kecintaan masyarakat Aceh, itu terlihat di sepanjang jalan maupun halaman rumah, serta pertokoan dan jalan menuju lokasi upacara HUT RI nyaris dimerahkan dengan bendera Merah Putih. Kendati, sejak sepekan terakhir di beberapa wilayah Aceh Utara masih diwarnai pengibaran bendera Bulan Bintang.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, perayaan HUT RI yang berlangsung di Desa Alue Barueh, Seunudon itu, tampak ratusan pesonil TNI disibukkan sejak memasuki pukul 06.00 WIB, menyiapkan persiapan seperti logistik dan menyambut ribuan tamu undangan yang hadir serta pengamanan dan sebagainya.

Gelar upacara HUT RI semakin semarak, dan masyarakat pun histeris gembira ketika melihat ke udara 4 pesawat menerjunkan para penerjun payung Free Fly dan Static Fly sebanyak 135 penerjun dengan membawakan empat lembar bendera Merah Putih, dengan ukuran 9x12, serta satu lembar bendera bertuliskan Damai Itu Indah dengan ukuran yang sama.

Para penerjun payung tersebut terdiri dari 120 peserta penerjun bebas (Free Fly) dan 15 peserta Static di bawah pimpinan Mayor Inf Kamel, yang diterjunkan pada pukul 08.30 WIB. Penerjunan pertama dilakukan oleh 120 penerjun Free Fly, dan sekitar 15 menit kemudian disusul oleh 15 penerjun Static. Dari 15 penerjun, 5 diantaranya merupakan penerjun wanita dari Tentera Nasional Indonesia Angatan Darat (TNI AD) Kopassus dan 10 lainnya dari penerjun pria gabungan Kopassus dan Kostrad.

Sesampainya para penerjun mendarat ke titik yang telah ditentukan oleh panitia HUT RI 68 Tahun, puluhan ribu masyarakat pun berlarian mendekati penerjun. Meskipun aparat TNI berupaya menghalaunya, namun hal itu tidak menyurutkan masyarakat agar bisa melihat secara dekat para penerjun.

Tepat sekira pukul 9:00 WIB, upacara hari Proklamasi Kemerdekaan RI itu dimulai, jajaran pejabat pemerintahan Kabupaten Aceh Utara serta pembina upacara pun memasuki lapangan upacara, menyusul puluhan ribu masyarakat mulai dari pelajar, guru, tokoh adat, ormas, serta elemen masyarakat lainnya.

HUT RI berjalan sukses, antusias masyarakat tampak meriah, juga bebas dari gangguan keamanan sejak detik-detik permulaan hingga selesainya upacara. Keakraban TNI dengan masyarakat terlihat menyatu, bahkan kehadiran Pang Kostrad, Letjend TNI Gatot Nurmantyo, disambut hangat dengan berfhoto bersama, juga dengan para penerjun-penerjun lainnya

Peringatan HUT RI yang digelar kali ini, dihadiri oleh Panglima Strategi Angkatan Darat (Kostrad) Letjen TNI Gatot Nurmantyo, Kasdam IM, Danrem 011/LW, dan Wakapolres Aceh Utara. Sementara itu, dari pemerintah Aceh Utara juga ikut dihadiri oleh Wakil Bupati, H.M Jamil MKes, Vice Presiden PT. Arun NGL, Presdir Exxonmobil, Danlanal Aceh Utara, Rektor Unimal Lhokseumawe, Dirut PT. PIM, Dirut AAF, Dirut Politeknik, serta seluruh tokoh elemen masayarakat setempat.(bhc/sul)