LHOKSEUMAWE, Berita HUKUM - Sekretaris Misi Konsultasi Masyarakat Tergusur (MKMT), Zubir, mendesak pemerintah Aceh untuk membangun pemukiman baru terhadap 542 Kepala Keluarga (KK) masyarakat Blang Lancang dan Rancong Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, Selasa (2/4).
Ia menjelaskan, sejumlah masyarakat yang menjadi korban penggusuran untuk pemasangan pipa receiving Gas Belawan-Aceh oleh PT. Arun NGL pada tahun 1974 silam, hingga saat ini pemerintah daerah belum juga memberi tanggapannya atau solusi yang baik kepada masyarakat korban.
Akibatnya, sejumlah warga pemukiman setempat harus tinggal di barak pengungsian. Padahal disebutkanya, pembahasan mengenai persoalan tersebut sudah pernah dibicarakan oleh pemerintah Lhokseumawe dengan Komisi II DPR RI di Jakarta pada 26 September 2012 lalu.
Dalam keputusanya, DPR RI dan Pemko Lhokseumawe sepakat bahwa pada tahun 2013 ini akan menganggarkan dana dari APBN untuk relokasi tempat hunian untuk korban.
"Namun, sampai saat ini dana yang dijanjikan tersebut tak kunjung direalisasikan," ungkap Zubir
Katanya lagi, belum lama ini mereka telah menyurati Gubernur, dan masyarakat berharap kepadanya dan Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, PT. Pertamina, serta PT. Arun NGL untuk menanggapi serius persoalan ini.
Namun jika dalam bulan April ini tidak diselesaikan, maka masyarakat korban akan menggelar aksi unjuk rasa besar-bersaran di Kantor Gubernur.(bhc/sul) |