JAKARTA, Berita HUKUM - Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar dalam Munaslub mendatang akan berlangsung cukup meriah karena menampilkan 8 orang kandidat yang telah lolos dalam ajang kualifikasi beberapa waktu lalu.
Dari sejumlah kandidat peluang tokoh muda cukup besar, hanya saja masih tergantung dari keterbukaan para pemilik 560 suara tersebut.
"Golkar ini kan Parpol paling dewasa di Indonesia artinya tidak ada tokoh tunggal yang menentukan keputusan organisasi, jadi, semua kader yang sudah memenuhi syarat berpeluang menjadi ketua," jelas pengamat politik, Hendri Satrio.
Dijelaskannya pula, dari semua kandidat, Setnov mungkin yang paling berat diterima karena tersangkut drama papa minta saham. Kandidat lainnya akan lebih mudah diterima seperti halnya Azis Syamsuddin.
"Peluang Azis tetap ada," tegas Hendry Satrio.
Secara sejarah, biasanya Golkar memilih tokoh yang berasal dari pejabat negara untuk menjadi ketua, sehingga saingan terberat Aziz ada di Akom yang menjabat sebagai Ketua DPR, selain itu Mahyudin yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Sementara itu, Dr. Aziz Syamsuddin diyakini dapat membawa Partai Golkar lebih akuntabel dengan kaderisasi yang masiv sehingga mampu menghadirkan program yang lebih out of the box dan down to earth sehingga dapat meraih simpati pemilih muda.(rls/bh/yun) |