VANUATU, Berita HUKUM - Angin siklon yang menerjang Vanuatu menghancurkan 90% rumah di ibukota negara kepulauan Pasifik itu, Port Vila, seperti dilaporkan badan amal Oxfam. Seorang juru bicara Organisasi Palang Merah mendeskripsikan situasi di lokasi bencana seperti 'kiamat', dan di beberapa kawasan, seluruh desa habis disapu badai.
Sedikitnya delapan orang dilaporkan meninggal dunia tetapi jumlah pasti korban tewas dikhawatirkan akan meningkat setelah tim penolong tiba di lokasi terluar pulau itu.
Ribuan orang tinggal di barak pengungsian.
Oxfam Australia mengatakan bencana ini meluluhlantakkan seluruh sendi sendi kehidupan.
Badai kategori lima dengan angin berkecepatan 270 km/jam itu, keluar dari jalur yang diperkirakan dan menghantam kawasan padat penduduk pada Jumat malam.
Populasi Vanuatu yaitu 267.000 orang tersebar di lebih dari 65 pulau dan 47.000 diantaranya tinggal di Port Vila.
Badai Pam menerjang bagian selatan Samudera Pasifik sehingga menyebabkan kerusakan parah di negara kepulauan Vanuatu.
Sejumlah petugas badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga bantuan asing lainnya mengatakan badai berkekuatan 270 kilometer per jam tersebut berpotensi menewaskan lusinan orang.
Chloe Morrison, seorang petugas komunikasi lembaga World Vision di Port Vila, mengatakan angin kencang telah mengangkat atap-atap rumah, pepohonan, dan tiang listrik.
“Di luar masih sangat berbahaya. Sebagian besar orang berlindung di dalam rumah. Kerusakannya sangat luas di Port Vila, namun ada sejumlah pulau lain yang lebih rentan,” ujarnya.
Direktur eksekutif Unicef di Selandia Baru memperingatkan Badai Pam amat mungkin menjadi badai terburuk di kawasan itu.
“Memang terlalu dini untuk mengatakannya. Namun, laporan-laporan awal mengindikasikan bahwa bencana cuaca ini boleh jadi yang terburuk sepanjang sejarah Pasifik,” kata Direktur Eksekutif Unicef Selandia Baru, Vivien Maidaborn.
Puluhan tewas
Lembaga Koordinasi Bantuan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) menyatakan sebanyak 44 orang tewas di Provinsi Penama, bagian timur laut Vanuatu. Namun, lanjut lembaga itu, laporan itu masih harus dikonfirmasi lebih lanjut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan pihaknya siap mengirim tim tanggap darurat ke Vanuatu jika diperlukan.
“Ada angin, hujan, banjir, longsor, air pasang, dan badai yang sangat merusak. Kami masih meninjau situasi, namun kami bersiap membantu,” kata Bishop.
Terletak di bagian timur Australia, Vanuatu ialah negara berpopulasi 267.000 orang yang tersebar di 65 pulau. Sebanyak 47.000 di antara mereka bermukim di ibu kota Port Vila.
Sebelum menerjang Vanuatu, Badai Pam terlebih dahulu melanda sejumlah negara di Pasifik, termasuk Kiribati dan Kepulauan Solomon.(BBC/bhc/sya) |