JAKARTA, Berita HUKUM - Tim gabungan Bakamla RI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) berkoordinasi untuk melaksankan kegiatan operasi di salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Dalam operasi tersebut, ditemukan 21 paket yang berisi narkotika jenis sabu-sabu seberat 436,30 kg.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M., saat melakukan konferensi pers bersama Kepala BNN Komjen Pol Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M., di ruang Patimura Lt. 1 Gedung BNN, JL. M.T. Haryono No. 11, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (17/2).
Jalannya pengintaian untuk menggagalkan aksi penyelundupan narkotika melalui jalur laut ini telah dilakukan cukup lama. Terhitung sejak awal bulan Maret 2018 terdapat pertukaran informasi antara BNN dengan Bakamla RI, dalam hal ini Direktorat Operasi Laut.
Kegiatan dan pertukaran informasi berkembang sekitar bulan November 2020. Informasi terkait adanya peredaran narkotika melalui Perairan Kepulauan Seribu, diawali dari laporan masyarakat. Masyarakat sekitar mengatakan bahwa akan ada paket narkotika dalam jumlah besar yang akan masuk ke Jakarta. Atas dasar informasi tersebut, Tim Gabungan Bakamla RI dan BNN melakukan pendalaman dan mendapat hasil bahwa paket narkotika berada di salah satu pulau di Kepulauan Seribu.
Operasi membuahkan hasil pada 31 Januari 2021. Tim Gabungan Bakamla RI dan BNN berhasil menemukan 21 paket yang diduga merupakan narkotika jenis sabu-sabu. Setelah dihitung, paket sabu-sabu tersebut seberat 436,30 kg.
Selanjutnya Tim melaksanakan pengembangan kasus, dan didapati 4 (empat) orang tersangka dengan inisial M, S, MG, dan AL. Jaringan narkoba ini dikendalikan oleh AL yang merupakan warga binaan Lapas Kelas IIB Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Diketahui keempat tersangka ini merupakan jaringan narkotika internasional.
Di akhir konferensi persnya, Laksdya TNI Aan Kurnia, menyampaikan bahwa keluarga besar Bakamla RI mengucapkan terima kasih kepada BNN. "Ini merupakan kolaborasi yang luar biasa antara Bakamla RI dan BNN, saya harap kerja sama ini tidak berhenti disini saja tapi bisa berlanjut di operasi-operasi kedepannya," ucap Laksdya TNI Aan Kurnia.
Kerjasama Bakamla dan BNN telah terjalin sejak 2016 sampai dengan sekarang. Setiap tahun sekali dilaksanakan latihan bersama Bakamla dan BNN di wilayah Batam dan Manado. Kedua lembaga pun telah menandatangani MoU pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan precursor narkotika di wilayah perairan dan yurisdiksi Indonesia pada tahun 2019. Saat ini kedua lembaga terus melaksanakan kerjasama dalam bentuk pertukaran informasi.(hum/bh/amp) |