Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    

Bali Tolak Rencana Pengembangan Geothermal Bedugul
Thursday 05 Jan 2012 01:50:58
 

Sebagian masyarakat Bali menduga pemandangan indah kawasan Bedugul, Tabanan, Bali itu, akan dimanfaatkan pihak tertentu dengan dalih pemgembangan geothermal untuk pembangkit listrik (Foto: Ist)
 
DENPASAR (BeritaHUKUM.com) – Pemerintah Provinsi Bali menolak rencana pemerintah pusat terkait rencana pengembangan Geothermal Bedugul. Penolakan ini merupakan penolakan yang ketiga kalinya yang dilakukan Bali.

Geothermal Bedugul, Tabanan, Bali merupakan satu dari 28 titik di seluruh Indonesia dari target yang direncanakan pemerintah pusat pada tahun ini. Rencana tersebut, kini dipastikan akan gagal menyusul penolakan yang dilakukan Pemprov Bali tersebut.

Penolakan tersebut didasarkan pada alasan bahwa proyek geothermal Bedugul sulit dilaksanakan baik dari segi kajian teknis ataupun sosial budaya. Belum lagi, Bedugul merupakan kawasan hutan yang merupakan daerah resapan air bagi Bali.

Selain itu, hingga saat ini tidak ada jaminan akan ada kandungan panas bumi di Bedugul, yang bisa menghasilkan energi panas bumi yang besar untuk listrik. Penolakan terhadap Geothermal Bedugul merupakan keputusan yang sudah bulat

“Saya kira (penolakan atas geothermal Bedugul) bulat, masyarakat, dewan dan saya sendiri sebenarnya sudah kirim surat dulu waktu mereka ada permintaan tertulis untuk mengkaji kembali, membuka kembali, saya sudah buat surat bahwa itu tidak mungkin lagi,” tegas Gubernur Bali Mangku Pastika kepada wartawan di Denpasar, Bali, Rabu (4/1).

Sementara itu, Koordinator Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Bali Wayan Gendo Suardana menyatakan bahwa Geothermal Bedugul tidak ekonomis untuk dikembangkan, karena energi yang dihasilkan sangat kecil.

“Geothermal yang ada sekarang dengan 3 sumur, itu yang didapat geothermalnya hanya satu, bell 3 saja dan itu hanya menghasilkan 2 megawatt, 2 megawatt itu dalam praktek geothermalnya , itu hanya habis untuk membiayai dirinya sendiri, nanti dia tidak akan mencapai seperti yang diharapkan dan berhenti dan nanti biasa buat resort, villa dan segala macam,” jelas Suardana.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memprediksikan jika Geothermal Bedugul mampu dikembangkan maka akan memberi tambahan cadangan listrik bagi Bali. Apalagi pada 2017 mendatang Bali akan membutuhkan pasokan listrik yang mencapai 1.000 megawatt. Kebutuhan Listrik di Bali diprediksi akan terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kebutuhan hotel dan infrastruktur pariwisata lainnya.(voa/sut)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2