Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Terorisme
Beda dengan Kapolri, Pengamat Terorisme Sebut Teroris ZA Bukan 'Lone Wolf'
2021-04-11 00:45:29
 

Seminar Publik bertema 'Indonesia di Tengah Tantangan Terorisme' di kawasan Pasar Rumput, Jakarta Selatan.(Foto: BH /amp)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pengamat terorisme Ardi Manto Adiputro tidak sependapat dengan pernyataan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang menyebut aksi teroris Zakiah Aini sebagai 'lone wolf'.

Seperti diketahui, seusai terjadi aksi terorisme dan menyerang Mabes Polri beberapa waktu lalu, Kapolri mengatakan bahwa aksi penyerangan di Mabes Polri dilakukan oleh seorang perempuan bernama Zakiah Aini (ZA), ZA merupakan pelaku tunggal atau lone wolf.

"Yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf beridiologi ISIS. Yang bersangkutan (terbukti) dengan postingannya di sosial media," ujar Listyo Sigit di Mabes Polri pada Rabu (31/3) lalu.

Tak sependapat dengan pernyataan Kapolri, Ardi berpendapat, tidak ada aksi terorisme yang lone wolf. Semua pelaku terorisme itu pasti memiliki jaringan.

"Tidak ada istilah aksi terorisme yang lone wolf, semoga Polri atau pemerintah menyadarinya dan tidak mungkin dilakukan sendiri,' ujar Ardi dalam Seminar Publik bertema 'Indonesia di Tengah Tantangan Terorisme' yang diselenggarakan Perhimpunan Pendidikan Pancasila Untuk Demokrasi di D’Hotel, Jakarta Selatan, Sabtu (10/4).

Meski demikian, Wakil Direktur Imparsial itu mengapresiasi pemerintah karena penangkapan dan pengungkapan jaringan terorisme cukup gencar dibeberapa tahun terakhir ini.

"Kita apresiasi penangkapan sejumlah terorisme tahun ini cukup gencar," tukas Ardi.

Ardi mengatakan, penangkapan ini terjadi sejak pemerintah menerbitkan Perpes Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional dan Penanggulangan Ekstrimisme (RAN-PE).

"Jadi judulnya sendiri negara ingin clear dan tegas menyasar target yang jelas sehingga judul dan definisinya panjang," papar Ardi.

Sekedar diketahui setelah polisi melumpuhkan dan menembak mati teroris ZA, polisi mendapati barang bukti map kuning yang di dalamnya terdapat amplop berisikan kertas lengkap dengan isi tulisannya.(bh/amp)



 
   Berita Terkait > Terorisme
 
  Hendardi: Penanganan Paham Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi Harus Diperkuat
  Nasir Djamil: Jangan Sampai Ada Stigma Penanggulangan Terorisme Terkait Agama Tertentu
  IMMH UI: Perlu Adanya Refleksi terhadap Regulasi Anti Terorisme
  Beda dengan Kapolri, Pengamat Terorisme Sebut Teroris ZA Bukan 'Lone Wolf'
  Tengku Zulkarnain: Istilah Ekstremis Umumnya Dilontarkan Penjajah
 
ads1

  Berita Utama
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

 

ads2

  Berita Terkini
 
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2