JAKARTA-Mantan staf pribadi Muhammad Nazaruddin, Nuril Anwar merasa terkejut ketika mengetahui bosnya tertangkap di Cartagena, Kolombia, pada Minggu (7/8) lalu. Namun dia mengaku merasa lega, akhirnya mantan bosnya itu bisa mengakhiri masa pelariannya selama ini.
“Pertama kali saya mendengar, memang terkejut. Tetap saya lega, akhirnya pelarian Nazaruddin telah berakhir,” katanya ketika dihubungin di Jakarta, Selasa (9/8).
Nuril mengaku tidak heran jika Nazaruddin mantan bosnya itu selama dalam pelariannya selalu berpindah-pindah tempat. Karena selama ini sosok Nazaruddin yang selama ini dia kenal, adalah orang kaya raya, sehingga sudah menjadi hal lumrah bila pindah ke beberapa negara. "Saya menduganya, dia menetap di Singapura, ternyata berpindah-pindah ke negara lain. Lumrahlah, dia bisa kemana-mana, uangnya banyak, kalau mau dan bisa kabur ke bulan pun dia bisa," kata Nuril.
Namun, dia bersyukur akhirnya Nazaruddin tertangkap. Nuril berharap mantan bendahara umum Partai Demokrat ini bisa membuktikan tuduhannya yang selama ini dilontarkannya. “Daripada menuduh dengan cara sembunyi, lebih baik berbicara di depan hukum," ujarnya.
Nuril pun berharap, dalam proses hukum nanti, Nazaruddin dapat membuktikan apa yang pernah disampaikan, dirinya adalah orang yang terlibat bagi-bagi uang pada saat pelaksanaan Kongres Demokrat, tahun lalu. "Semua nama yang pernah diungkap harus dibuktikan, termasuk kepada saya. Dan saya berharap, penegak hukum dapat menjaga keselamatan dia, bila ia sudah tiba di Indonesia," kata Nuril lagi.
Kepada media, Nazaruddin pernah menyebut beberapa nama selain Ketum PD, Anas Urbaningrum. Nuril Anwar, seperti diungkap Nazaruddin dalam kesaksiannya yang disiarkan di dua stasiun televisi, adalah orang yang ikut membagi-bagikan uang ke para peserta kongres Demokrat, untuk memenangkan Anas Urbaningrum.(irm)
|