BATAM, Berita HUKUM - Markas Komando Brigadir Mobil Polda Kepri di Jalan Trans Barelang, Batam, Rabu (19/11) mencekam. Sampai pukul 22.38 WIB, suara tembakan dari arah luar Mako Brimob masih berlangsung. Markas pasukan elit Polri itu diduga menjadi sasaran tembak pascabentrok antara personil Brimob dengan prajurit Batalyon 134/Tuah Sakti.
Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo, yang masih berada di Mako Brimob Polda Kepri, membenarkan mendengar serangkaian suara tembakan. Tembakan itu, kata dia, berasal dari luar Mako Brimob.
"Lima menit terakhir sudah tidak terdengar lagi suara tembakan," kata Soerya saat diwawancarai via telepon oleh wartawan TV One dan disiarkan langsung pukul 22.43 WIB.
Soerya sangat berharap petinggi TNI dan Polri mencari solusi agar pertikaiaan bisa cepat berhenti. Pasalnya, ujar dia, dampak bentrok TNI vs Polri ini telah membuat warga resah dan ketakutan.
"Saya mau secepatnya bertemu Pangdam Bukit Barisan," ucap Soerya ditanya harapannya agar bentrok TNI vs Polri cepat selesai.
Laporan wartawan Haluan Kepri Dedi Manurung, yang masih berada di Mako Brimob Polda Kepri bersama tiga wartawan lokal lainnya, menceritakan suasana di Mako Brimob sejak sore sampai malam masih mencekam. Sampai pukul 23.00 WIB, kata dia, Mako Brimob tetap gelap gulita.
"Gelap bang, semua lampu sejak suara tembakan terjadi dimatikan," ujarnya saat dihubungi.
Dedi secara persis tidak mengetahui arah pasti sumber tembakan. Namun, ia meyakini rentetan tembakan secara berelang kali itu berasal dari arah bukit belakang Mako Brimob.
"Sore terdengar suara tembakan, kami wartawan dan Pak Wagub langsung dievakuasi," ucapnya.
Dedi menuturkan, ia dan tiga wartawan lainnya berada di Mako Brimob karena ingin meliput Wagub Kepri melakukan mediasi antara TNI dan Brimob pascabentrok.
Bentrok antara personil Brimob Polda Kepri dan prajurit TNI Batalyon 134/Tuah Sakti dipicu hal sepele, sekitar pukul 10.00 WIB. Gara-garanya, dua personil Brimob dan dua prajurit TNI 134 berpapasan di kios bensin tak jauh dari Mako Brimob, tepatnya di depan Perumahan Buana IMP. Mereka saling melotot. Lalu, cekcok mulut pun terjadi. Meski begitu, di antara mereka tidak terjadi bentrok fisik. Mereka pun pergi meninggalkan kios tersebut.
Namun, beberapa saat setelah itu, tiba-tiba sejumlah prajurit TNI 134 mendatangi Barak Teratai Sat Brimob Polda Kepri. Di sana, prajurit tadi hendak menanyakan keributan yang sempat terjadi antara temannya dengan personil Brimob. Merasa tidak puas, para prajurit TNI itu pun melampiaskannya dengan memecahkan kaca kantor administrasi Mako Brimob tersebut. Kaca depan kiri dan kanan Barak Teratai pecah berantakan. Selain merusak kaca, prajurit tadi juga menendangi motor-motor yang terparkir hingga berjatuhan.
Aksi perusakan kaca Barak Teratai itu pun sampai ke telinga Wagub Kepri Soerya Respationo. Siang itu, Wagub mendatangi Mako Brimob. Di sana, ternyata selang beberapa lama juga hadir Komandan resort militer (Danrem) 033 Wira Pratama (WP) Kepri, Brigjend TNI Eko Margiyono. Kasat Brimobda Kepri, Kombes Pol Tory Kristianto juga sudah menunggu Wagub dan Danrem.
Intinya, Wagub, Danrem Brigjend TNI Eko Margiyono dan Kasat Brimob Kombes Pol Tory Kristianto melakukan konsolidasi agar bentrok cepat berhenti.
Kepada wartawan, Wagub Kepri Soerya, Danrem Brigjend TNI Eko Margiyono dan Kasat Brimob Kombes Pol Tory Kristianto menjelaskan bahwa situasi sudah kondusif. Mereka menyampaikan bahwa telah terjadi kesalahpahaman antara personpl Brimob dan prajurit TNI 134, dan masalahnya sudah bisa diselesaikan.
Wagub Kepri, saat itu juga meminta wartawan jangan terlalu membesar-besarkan kejadian tersebut. Soerya juga membantah telah terjadi penembakan.
Mako Brimob Dikepung
Mediasi yang dilakukan Wagub Kepri, Danrem dan Kasat Brimob ternyata tidak berhasil meredam emosi prajurit TNI lainnya. Saat poses perdamaian yang sedang berlangsung, justru anggota Brimob mendapat kabar dan melihat bahwa ada pergerakan yang dilakukan prajurit TNI 134. Bahkan, tidak lama perundingan usai, suara tembakan langsung terdengar.
Merasa terancam, pasukan elit Polri itu pun siaga. Mereka sambil mengambil senjata langsung mengambil posisi siaga berperang. Melihat situasi tidak kondusif, apalagi mendengar kabar bahwa gudang senjata Batalyon 134 dibongkar dan senjata dirampas, Danrem 033 Wira Pratama (WP) Kepri, Brigjend TNI Eko Margiyono langsung pamit meninggalkan Wagub Kepri dan Kasat Brimob.
Setelah itu, situasi di Mako Brimob menjadi mencekam. Wartawan sempat dievakuasi dengan cara naik ke dalam mobil Baracuda. Wagub Kepri Kasat Brimob dievakuasi di dalam ruang Kompi A Pelopor. Begitu juga dengan empat wartawan dan enam staf dari Pemprov Kepri yang mendampingi Wagub Kepri.
"Wartawan jangan kemana-mana tetap di sini aja (dalam gedung Kompi A Pelopor). Bapak-bapak juga (Staf Pemrov Kepri) di sini saja," ujar Ipda Sugeng, salah satu anggota Brimob yang membantu proses evakuasi.
Marinir 10 Turun
Dalam situasi Mako Brimob yang dikabarkan telah dikepung oleh prajurit TNI 134, bantuan pun datang. Informasinya, prajurit Batalyon Marinir 10 tiba di Mako Brimob untuk membackup markas pasukan elit Polri tersebut.
Pada saat prajurit Marinir di Mako Brimob baru sampai, kembali terdengar rentetan tembakan. Prajurit Marinir dan Brimob pun tiarap.
Suasana Mencekam
Sejak siang sampai malam suasana di Jalan Trans Barelang, mencekam. Warga yang tinggal di sekitar kawasan Tembesi itu, ketakutan. Ketakutan warga semakin menjadi malam tiba. Pasalnya, rentetan suara tembakan sering terdengar. Sampai pukul 22.00 WIB, warga masih mendengar suara tembakan.
"Kayaknya (tembakan) dari arah bukit di belakang Mako Brimob itu, ngeri," katanya, takut.
Situasi yang mencekam ikut merepotkan aparat keamanan lain yang tiba di lokasi. Soalnya, banyak warga yang bergerombol ingin mengetahui apa yang sedang terjadi. Sebagian pengendera motor dan mobil bahkan nekat ingin mendakati lokasi kejadian.
2 Prajurit TNI Tertembak
Aksi bentrok antara prajurit TNI 134 dan Brimob Polda Kepri dikabarkan telah melukai beberapa prajurit. Dilaporkan, dua prajurit TNI 134 menderita luka tembakan. Dedi Manurung, wartawan Haluan Kepri, yang masih berada di Mako Brimob Polda Kepri mendapat informasi bahwa ada dua prajurit TNI 134 yang terkena tembakan.
"Ada dua tentara yang kena tembak, bang. Kabar ini saya dengar dari suara radio punya anggota Brimob. Katanya satu tewas dan satu lagi kritis," tutur Dedi, Rabu (19/11) sekitar pukul 23.30 WIB.
Sementara itu, lanjut Dedi, ia melaporkan ada satu personil Brimob Polda Kepri yang juga terkena tembakan.
"Kondisinya belum tau, bang," katanya, lagi.
Seperti dilaporkan Dedi, Mako Brimob sejak Rabu sore sudah dikepung oleh sejumlah prajurit TNI 134. Para prajurit tersebut diketahui berada di balik bukit belakang Mako Brimob. Masih laporan Dedi, suasana mencekam masih terjadi di Mako Brimob. Sampai pukul 23.40 WIB, Wagub Kepri Soerya Respationo dan para wartawan masih berada di Mako Brimob Polda Kepri.
Kompolnas: Panglima-Kapolri harus selesaikan bentrokan Batam
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Edi Hasibuan menyatakan bentrokan aparat TNI dengan anggota Brimob di Batam Kepulauan Riau harus diselesaikan Panglima TNI dengan Kepala Kepolisian Republika Indonesia.
"Peristiwa itu harus segera dihentikan oleh Panglima TNI dan Kapolri," kata Edi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu malam.
Edi menyatakan konflik TNI-Polri di Batam tidak hanya cukup diselesaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan Panglima Daerah (Pangdam) setempat. Edi berharap Presiden Joko Widodo segera memerintahkan Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama Kapolri Jenderal Polisi Sutarman harus segera turun tangan agar kejadian tidak meluas.
Edi juga menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas penyerangan orang tak dikenal (OTK) bersenjata ke Markas Brimob Polri di Batam pascakeributan antara aparat TNI dengan Polri.
"Peristiwa ini telah membuat masyarakat resah dan ketakutan yang luar biasa, jangan dibiarkan ini terulang kembali," ujar Edi.
Edi meyakini koordinasi yang baik antara pimpinan TNI dengan petinggi Polri akan membuat situasi keamanan semakin baik. Edi mengajak Panglima TNI dengan Kapolri menjadi "sahabat" dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara aparat TNI dengan anggota Brimob Polda Kepri di Batam pada Rabu (19/11).
Berdasarkan informasi keributan antaroknum aparat itu dipicu saling ejek sehingga terjadi bentrokan yang meluas. Bahkan usai peristiwa keributan itu terjadi penembakan terhadap Markas Brimob Polda Kepri yang dilakukan orang tidak dikenal pada Rabu sore. (and/haluankepri/Antara/bhc/sya) |