LIBIA, Berita HUKUM - Paling tidak 38 orang tewas karena bentrok antara pasukan pendukung pemerintah Libia dan pejuang Islamis di kota Benghazi. Milisi menyerang pasukan di pusat kota Klik Libia timur tersebut, kata para pejabat.
Pertempuran selama seminggu di ibu kota Tripoli, dekat bandara, menewaskan 97 orang dan melukai 404 orang lainnya.
Milisi yang menguasai sebagian besar wilayah negeri tersebut dianggap bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan paling buruk di Libia setelah pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan Kolonel Muammar Gaddafi.
Amerika Serikat, Inggris dan Jerman telah meminta warganya untuk segera meninggalkan Libia.
Hari Sabtu (26 Juli) AS mengungsikan kedutaan besarnya di Tripoli karena adanya "risiko nyata" perang.
Turki juga menarik sekitar 700 stafnya dari Libia.
Sebelumnya, PBB juga menyatakan penarikan semua stafnya dari Libia.
Dalam dua minggu terakhir, perang di dua kota terbesar Libia, Tripoli dan Benghazi, meningkat dengan bertambahnya korban tewas dan belum ada tanda-tanda mereda, kata wartawan BBC Rana Jawad di Tripoli.
Pejabat pemerintah Libia memperingatkan akan kemungkinan pecahnya negara tersebut jika bentrok di bandara Tripoli berlanjut.(BBC/bhc/sya) |