WASHINGTON, Berita HUKUM - Penasihat kontra terorisme Amerika Serikat (AS) John Brennan yang dinobatkan sebagai calon Direktur Dinas Intelijen AS (CIA), diklaim telah berpindah keyakinan. Mantan agen Biro Investigasi Federal (FBI) meyakinkan, Brennan telah memeluk Agama Islam.
Mantan pejabat FBI itu, John Guandolo. Ia mengungkapkan, Brennan pernah mengunjungi kota suci Mekkah dan Madinah bersama sejumlah pejabat Arab Saudi. Para pejabat Saudi itulah yang konon yang membujuk Brennan masuk Islam.
Peristiwa religius itu terjadi pada dekade 1990-an, tepatnya saat Brennan berdinas di Saudi. Kunjungan Brennan ke dua kota suci itu dilakukan bertepatan musim Haji.
Kendati demikian, Guandolo yang mengungkap klaim mengejutkan itu dalam acara Trento Radio Show, tidak menyebutkan, apakah Brennan memasuki masjid di dua kota itu atau tidak. Seperti diketahui, seorang non-Muslim jelas dilarang memasuki Masjidilharam.
"Brennan tidak cocok memimpin CIA. Pemerintah AS yang ada di Arab Saudi (pada dekade 1990an) menjadi saksi mata meningkatnya hubungan Brennan yang bekerja dengan Pemerintah Saudi. Mereka juga menyaksikan Brennan masuk Islam," tegas Guandolo, seperti dikutip DailyMail.com, Jumat (15/2).
Pria berusia 57 tahun itu merupakan veteran di dunia intelijen Negeri Paman Sam. Brennan dinobatkan menjadi Direktur CIA secara langsung oleh Presiden Barack Obama, pada 7 Januari lalu.
Sebagai pejabat keamanan, Brennan bukan seorang Republik atau Demokrat. Panetta dan Morrell pun menyambut hangat pencalonan penggantinya. Brennan sempat dicalonkan Obama pada 2008 sebagai Direktur CIA, namun dia justru menarik diri karena sejumlah alasan.
Hingga berita ini dirilis, CIA belum memberi konfirmasi benar-tidaknya klaim yang diungkap Guandolo. Pencalonan Brennan sebagai pimpinan CIA juga sempat mendapat kritik takam dari sejumlah politikus AS.(dmc/bhc/opn) |