Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Bursa Saham
Bursa Saham Asia Ambruk
Friday 23 Sep 2011 18:24:43
 

Ilutsrasi aktivitas bursa saham menurun (Foto: Istimewa)
 
TOKYO (BeritaHUKUM.com) – Pasar saham Asia mengalami pelemahan pada Jumat (23/09), dengan indeks gabungan mencapai penurunan mingguan terendah sejak 2008.

Melemahnya bursa Asia ini dipicu peringatan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia soal perekonomian global, seperti dilansir BBC.

Sebelumnya, Kepala IMF, Christine Lagarde, mengatakan situsasi ekonomi global memasuki tahap berbahaya.

Sementara, Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick menyampakan bahwa perekonomian dunia kini berada dalam zona bahaya.

Peringatan dua lembaga moneter dunia ini langsung berdampak nyata terhadap pasar saham Asia dan dunia.

Indeks Kospi Korea Selatan dibuka turun 4,8% sementara indeks ASX Australia melorot 1,6%. Sedangkan Nikkei ditutup karena libur nasional Jepang. Kondisi serupa juga menimpa pasar saham Amerika Serikat dan Eropa.

Sentimen negatif
Sejumlah sentimen negatif ini semakin memperburuk kondisi pasar meski para pembuat kebijakan mencoba melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki krisis ekonomi Eropa.

Bahkan, kelompok G20 yang saat ini diketuai Prancis dalam pertemuannya dengan IMF dan Bank Dunia di Washington DC menyerukan agar para pembuat kebijakan berusaha lebih keras lagi.

"Negara-negara zona euro dan berbagai institusi harus bertindak nyata untuk menyelesaikan krisis ekonomi dan utang Eropa agar tidak mempengaruhi perekonomian global," itulah isi surat terbuka para pemimpin Australia, Kanada, Indonesia, Inggris, Meksiko, Afrika Selatan dan Korea Selatan kepara G20.

Sementara itu, negara-negara yang perekonomiannya tengah meningkat, Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan mengatakan ada kemungkinan mereka akan meminjam uang dari IMF dan berbagai institusi lain untuk sedikit meringankan krisis ekonomi.

Para analis menilai kekhawatiran terkait respon politik dan kebijakan ini akan berpengaruh pada pasar keuangan global.

"Kekhawatiran utama adalah sentimen negatif ini menjadi beban dan kita bisa lihat pasar kredit Eropa sudah dibekukan," kata Kepala Strategi Pasar dari CMC Market, Sydney, Michael McCarthy.

Namun, McCarthy menambahkan, pertumbuhan ekonomi Asia yang jauh lebih baik diharapkan bisa memberi pengaruh bagus untuk pasar saham.

"Masih ada kesempatan di masa depan. Saya kira, Asia akan lebih baik kondisinya karena perekonomian Asia berkembang sangat superior," tambah dia.(bbc/sya)



 
   Berita Terkait > Bursa Saham
 
  Bursa Saham Asia Ambruk
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2