Namun, situasi yang terjadi saat ini hasil dari SDA tersebut tidak sepenuhnya dapat dirasakan" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Busyro Muqoddas
Busyro Muqoddas Sampaikan Persoalan Kekinian Bangsa pada Kajian Ahad Pagi
2016-12-26 06:42:11
 

Busyro Muqoddas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.(Foto: Istimewa)
 
YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Menurut Busyro Muqoddas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Indonesia pada dasarnya merupakan "taman surga" yang telah diberkahi oleh Allah dengan limpahan Sumber Daya Alam (SDA).

Namun, situasi yang terjadi saat ini hasil dari SDA tersebut tidak sepenuhnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. "SDA yang berlimpah tersebut saat ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja yang memiliki kekuasaan," ujar Busyro, Ahad/ Minggu (25/12) dalam acara Kajian Rutin Ahad Pagi yang digelar di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan mengangkat tema "Menggali Hikmah dari Persoalan Kekinian Bangsa".

Sedangkan, dalam Al-Quran surah Al-A'raf ayat 10 telah disebutkan bahwa Allah telah menempatkan kamu sekalian (umat manusia) di muka bumi dengan penghidupan, namun amat sedikitlah umat manusia bersyukur.

"Ketidak bersyukuran umat manusia di Indonesia saat ini dapat dilihat dari semakin besarnya angka korupsi yang terjadi di berbagai sektor di Indonesia," terang Busyro.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut memaparkan, dari data tahun 2014 aliran dana korupsi di Indonesia telah mencapai 227,75 triliun rupiah. Dari aliran dana korupsi tersebut angka yang paling tinggi yaitu bersumber dari pertambagan, dengan angka korupsi mencapai 23,89 triliun rupiah.

"Dengan angka korupsi tersebut, Indonesia saat ini berada di peringkat ketujuh negara terkorupsi di dunia, berdasarkan data pada tahun 2003 hingga 2014," ujar Busyro.

Uang haram tersebut, menurut Busyro bukan lah berasalah dari upaya kerja keras, dan kerja cerdas para elit-elit bangsa. "Para pelaku korupsi tersebut seharusnya malu dengan pekerja buruh, yang dalam hidupnya mengamalkan prinsip kerja keras dan kerja cerdas dalam mencari nafkah," ucapnya.(adam/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2