JAKARTA, Berita HUKUM - Mampu berkompetisi melalui cakap menulis dan berbahasa Inggris dicanangkan Lembaga Bahasa Pendidikan dan Profesional (LBPP) LIA guna menyambut pemberlakuan pasar bebas Asean pada 2015.
Karena itu menurut Kepala Lembaga Bahasa Pendidikan Profesional LIA, Luz S. Ismail, kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, menjadi syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing.
“Kita akan secara pro aktif membantu kurikulum pada sekolah formal melalui program teknik komunikasi ala LIA. Dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga Universitas akan kita dukung agar fokus berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris sehingga ada kompetensi daya saing menyambut pasar bebas Asean pada 2015,” papar Luz S. Ismail disela acara Lustrum XI LIA, Jakarta, Minggu (28/9).
Yayasan LIA sendiri berawal dari Lembaga Indonesia Amerika (LIA), yang berubah menjadi Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika (PPIA). Sejak 1986, LIA sudah menjadi nama resmi, bukan singkatan lagi, dan sepenuhnya dikelola oleh tenaga-tenaga profesional Indonesia.
Ditambahkan Liz, secara berkala sejumlah instansi dan mitra LIA, seperti Departemen Luar Negeri RI telah menggunakan acuan test kompetensi dan keterampilan yang dimiliki LIA.
“Mitra kami menggunakan acuan kami dalam teknik keterampilan, tes kompetensi maupun pada talkshow. Ini membuktikan bahwa keberadaan LIA semakin dikenal masyarakat Indonesia,” ungkap Luz S. Ismail.
Di usia ke 55 tahun LIA kini memiliki 70.000 siswa (per-triwulan) di 67 gerai yang ada di 18 provinsi di Indonesia.(bhc/mat)
|