JAKARTA, Berita HUKUM - Siapa sangka, pemuda kelahiran Fak-Fak yang pernah menjadi supir angkot dan penjual koran ini menjadi pengusaha nasional. Berkat ketekunan, kerja keras dan semangat pantang menyerah membawanya mencapai sukses di usia muda. Lahir ditengah keterbatasan tidak membuatnya rendah diri dan berputus asa. Ayahnya yang hanya berprofesi sebagai kuli bangunan membuat Ibunda Bahlil Lahadalia harus ikut bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, sebagai tukang cuci, masa kecil yang penuh keterbatasan ini membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.
Saat SD ia telah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di Sekolah, memesuki bangku SMP sempat juga menjadi kondektur, disaat SMA ia sempat menjadi part time untuk menjadi supir angkot, semata-mata untuk bertahan hidup dan menyokong ekonomi keluarga, ditengah keterbatasan tersebut Bahlil tetap menunjukan prestasi dilingkungan Akademik dan Menjadi Ketua OSIS.
Semangat untuk mengejar cita-cita, membuatnya melakukan banyak hal hingga mampu dengan hasil jerih payahnya Ia mendaftar kuliah di Universitas Cendrawasih, "Saya merasa beruntung melalui proses yang tak mudah ini, semuanya penuh kerja keras tapi jujur saya menjalaninya dengan penuh suka cita,” ungkap Bahlil
Semasa di bangku kuliah Bahlil termasuk sangat aktif, menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang membawannya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI. Suatu hal yang tidak mudah bagi pemuda kelahiran tanah Papua ini. "Dengan berorganisasi ini saya belajar banyak hal dan tentunya yang paling berharga adalah pertemanan dan networking, Saya memulai karir organisasi saya dari bawah, mulai dari komisariat, cabang, badko hingga pegurus besar” jelas Bahlil.
Begitu pula saat di HIPMI mulai tahun 2003 menjadi pegurus BPC berlanjut ke BPD hingga ke menjabat sebagai Ketua BPP HIPMI Bidang Infrastruktur dan Properti saat ini, “Lebih dari satu dekade saya berproses di HIPMI. Tidak ada yang instant jika kita mau membentuk kader yang berkualitas” tegasnya.
Sumber daya alam yang begitu melimpah di tanah Papua membuatnya makin bersemangat untuk mengelolanya dengan baik untuk membawa perbaikan ekonomi masyrakat papua. "Awalnya saya banyak mengerjakan proyek APBD tapi itu semua hanya batu loncatan untuk memperkuat fondasi kita, dari situ kita belajar," paparnya.
Pemilik Rifa Capital ini terus melebarkan sayapnya, boleh dibilang semua jenis usaha sempat dimasukinya. "Saat ini kami di holding membagi beberapa jenis usaha mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan dan konstruksi,"
Menurut Bahlil hal utama menjadi pengusaha bukanlah modal, melainkan kreativitas dan jaringan, banyak sekali peluang yang ada apalagi negara kita cukup luas dan memiliki potensi yang melimpah, yang penting kita berani memulainya, tegas Bahlil.
HIPMI sebagai organisasi kaderisasi, terus berusaha menciptakan pengusaha-pengusaha muda yang tangguh, mulai dari bangku sekolah memang sebaiknya sudah diperkenalkan, kita memilik program HIPMI Perguruan Tinggi ini menjadi wadah kaderisasi HIPMI. Disisi lain HIPMI juga harus dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada para anggotanya, dengan akses jaringan dan senior yang dimilki HIPMI ini merupakan kekuatan besar, tinggal bagaimana mengelolanya dengan baik sehingga memberikan kemudahan bagi anggota HIPMI untuk mengakses peluang yang ada.
Untuk menjadi pengusaha yang tangguh Bahlil memberikan kiat-kiat khusus;
Pertama, tentunya adalah keyakinan dan mimpi, itu yang harus dimiliki setiap orang yang ingin maju, kalu mau jadi pengusaha mimpinya harus besar, dengan mimpi yang besar ini yang memacu kita bekerja keras dan cerdas.
Kedua, jaringan atau networking, hal ini menjadi sangat penting jika kita ingin berkembang dengan pesat, HIPMI menjadi salah satu sarana yang cukup baik dan efektif untuk memperluas jaringan
Ketiga, jangan mudah menyerah dan berputus asa, kegagalan selama tidak membuat kita mati, itu akan membuat kita makin kuat.
Keempat, tentunya adalah sikap dan etika, menjadi pengusaha itu harus punya integritas dan bertanggung jawab, sehingga kita bisa dipercaya itulah modal utama untuk bisa maju.
Pemuda hobi traveling ini masih sangat prihatin dengan masih kurangnya jumlah pengusaha di Indonesia, kita harus bahu membahu bersama-sama untuk memndorong para pemuda bisa terjun di dunia usaha, saya yakin HIPMI mampu menjadi garda terdepan untuk mencetak pengusaha-pengusaha handal, Ayah tiga putra ini menjelaskan komitmenya untuk bersama-sama merealisasikan hal tersebut, kita akan bangkit bersama tegas Bahlil.(dk/bhc/sya) |