Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Demo
Catat! Inilah Rekayasa Lalin Saat Demo Aksi 299 di DPR RI Hari Ini
2017-09-29 06:37:02
 

Ilustrasi. Aksi Demo didepan Gedung DPR RI Senayan Jakarta.(Foto: dok.BH)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kepolisian berencana melakukan pengalihan arus lalu lintas dalam rangka adanya Aksi 299 di sekitar gedung DPR RI Senayan Jakarta pada hari Jumat ini. Pengalihan arus kendaraan ini bersifat situasional.

"Pelaksanaan rekayasa lalu lintas dalam bentuk alih arus, buka tutup akan dilaksanakan fleksibel melihat perkembangan situasi di lapangan," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto kepada detikcom, Kamis (28/9).

Aksi akan digelar seusai salat Jumat. Diperkirakan, massa sudah berkumpul di depan gedung DPR sebelum tengah hari.

Untuk masyarakat yang akan berkendara di sekitar gedung DPR/MPR, berikut rute yang direkayasa polisi selama Aksi 299 berlangsung:

1. Arus lalu lintas dari Cawang arah Slipi dialihkan ke Jl Gerbang Pemuda - Palmerah - Permata Hijau atau ke Slipi - Jl S Parman dan seterusnya.

2. Arus dari Lapangan Tembak arah Slipi diluruskan ke Layang Farmasi- Benhil - Penjernihan - Pejompongan - Slipi - Jl S Parman dan seterusnya.

3. Arus lalu lintas keluar di Off ramp Pulau Dua diluruskan keluar Slipi Jaya.

4. Arus lalu lintas dalam tol yang keluar/ Off ramp Senayan diluruskan keluar Semanggi.

5. Off ramp (keluar Tol Polda) dilakukan buka tutup.

Layanan bus transjakarta dari Palmerah ke Sudirman dialihkan melalui Senayan Residence, kemudian lurus ke Patung Panah, menuju depan Hotel Mulia, lalu kembali ke Graha Menpora.

Alih arus diberlakukan berdasarkan kondisi lalu lintas terkini.

Aksi 299 digagas Presidium 212 sebagai bentuk penolakan sejumlah ormas Islam atas Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas dan perlawanan terhadap indikasi kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Aksi ini rencananya dilakukan di depan gedung DPR/MPR, usai salat Jumat (29/9).

Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Ma'arif sebelumnya menyampaikan sekitar 50 ribu peserta agar ikut berpartisipasi.

"Berdasarkan laporan massa pada Jumat, itu 50 ribu. Itu prediksi kami yang akan ikut aksi," kata Slamet di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/9).

Sementara untuk mengamankan aksi ini, Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 20 ribu personel. Pasukan Brimob Nusantara sebanyak 50 Satuan Setingkat Kompi (SSK) turut mempertebal pengamanan bersama TNI.

Sedangkan, Pihak Polda Metro Jaya juga menyebutkan massa aksi damai "299" yang akan berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI merupakan gabungan dari luar wilayah Jakarta.

"Dari panitia (aksi) menyampaikan pengunjuk rasa tidak hanya dari Jakarta," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Kamis (28/9).

Selain Jakarta, Argo menyebutkan massa yang menyampaikan aspirasi berasal dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berdasarkan surat pemberitahuan yang disampaikan kepada Mabes Polri tembusan Polda Metro Jaya, Argo menuturkan peserta aksi akan memanfaatkan masjid di sekitar lokasi demonstrasi sebagai titik kumpul.

Argo mengingatkan pengunjuk rasa tidak melanggar aturan seperti kegiatan dilakukan sejak pagi hingga pukul 18.00 WIB, tidak merusak fasilitas umum dan dilarang membawa alat peraga yang membahayakan.

"Harus menjadi contoh dan kelompok lain dalam menyampaikan pendapat seperti menjaga ketertiban," tutur Argo.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar rapat koordinasi dengan TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna mengamankan aksi "299" menuntut Tolak Perppu Ormas dan keberadaan PKI pada Jumat (29/9) usai shalat jumat.

Argo menyebutkan massa aksi 299 akan mengerahkan sekitar 15.000 orang yang dipusatkan di Gedung DPR RI.

Argo menambahkan Polda Metro Jaya bersama pihak terkait akan mengerahkan sekitar 18.000 personil guna mengamankan aksi tersebut.((aud/dkp/detik/Ant/aktual/ZaenalArifin/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Demo
 
  Singgung Tweet Arief Prihantoro, Warganet: Pak Kapolri Mau Tanya, Benarkah Polisi Membantai FPI?
  Viral: Orang Ini Dicari Netizen Gegara Sebut 6 Laskar FPI Seperti Hewan Anjing yang Dibantai Polisi
  Terungkap, Motif Tersangka Pengeroyok: Kesal 'Ocehan' Ade Armando di Media Sosial
  Polisi Masih Dalami Motif Pelaku Pengeroyokan Ade Armando
  Ade Armando Babak Belur Diamuk Massa dan Ditelanjangi di Tengah Aksi Demo di DPR
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2