JAKARTA-Terdakwa Putri Aryanti Haryowibowo dituntut dengan hukuman satu tahun penjara. Cicit mendiang mantan Presiden Soeharto itu, dinilai secara sah dan meyakinkan bersalah, karena memiliki dan menyalahgunakan narkotika golongan satu, yakni shabu-shabu 0,88 gran.
Demikian tutuntan yang disampaikan jaksa penuntut umum (JPU) Trimo dalam persidangan yang berlangsung di PN Jakarta Selatan, Senin (15/8). Majelis hakim yang diketuai Maman S. Ambari memberi kesempatan kepada pihak terdakwa untuk menyikapi tuntutan tersebut. Mereka pun merasa keberatan dan akan menyampaikan pembelaan (pledoi) pada persidangan Kamis (18/8) nanti.
Dalam berkas tuntutannya ini, JPU Trimo menyatakan, terdakwa yang merupakan anak pasangan dari Ari Sigit dan Gusti Maya ini, terbukti menyalahgunakan narkotika golongan satu. Berdasar pemeriksaan urine di ruang Dokpol Bidokes Polda Metro, disimpulkan bahwa urine Putri positif ditemukan Amphetamin dan Methamphetamine atau shabu-shabu.
“Selain itu, berdasarkan keterangan saksi di persidangan, terbukti terdakwa secara sah terbukti dan bersalah dalam penyalahgunaan kasus narkotika. Perbuatan Putri dapat merusak generasi muda dan tidak mendukung program pemerintah memberantas narkoba. Kami meminta majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman pidana satu tahun penjara,” jelas penuntut umum.
Sebelumnya, dalam dakwaan JPU menyebutkan, terdakwa Putri ditangkap petugas Polda Metro Jaya. Saat penangkapan tersebut, ia bersama Gaus Notonegoro alias Agus dan AKBP Eddi Setiono di kamar nomor 826 di Hotel Maharani, Jakarta Selatan, pada 18 Maret 2011.
Dari para terdakwa itu, penyidik menyita barang bukti dari atas meja, yakni dua plastik klip kecil berisi narkotika jenis shabu dengan berat brutto seluruhnya 0,88 gram, satu buah korek api gas, satu buah botol air mineral dan selembar kecil kertas aluminium foil. Perbuatannya ini melanggar Pasal 112 ayat 1 jo Pasal 132 ayat 1 subsider Pasal 127 ayat 1 huruf a UU Nomor 35/2009 tentang Narkotika.(mic/irw)
|