Korea Utara Cina: Memang Benar, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Berkunjung dengan Kereta 2018-03-29 05:42:09
Bagian dalam kereta pribadi Kim Jong-un. tampak dengan suasana berwana pink.(Foto: twitter)
BEIJING, Berita HUKUM - Kantor berita Cina memastikan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah mengunjungi Beijing.
Di ibu kota Cina itu, Kim bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan mereka melakukan "perundingan yang sukses", sebut kantor berita Xinhua.
Dalam lawaran itu, Kim meyakinkan Xi tentang komitmennya pada perlucutan nuklir.
"Topik denuklirisasi Semenanjung Korea dapat ditangani jika Korea Selatan dan Amerika Serikat merespons upaya kami dengan iktikad baik, menciptakan atmosfer perdamaian dan stabilitas, sekaligus mengambil langkah progresif dan sinkon untuk perwujudan perdamaian," ujar Kim, sebagaimana dilaporkan kantor berita Cina.
Bagi Kim, kunjungan ke Cina merupakan lawatan perdana ke luar negeri sejak dia menggantikan mendiang ayahnya, Kim Jong-il, sebagai pemimpin Korut pada 2011.
Selama beberapa hari terakhir berkembang desas-desus bahwa Kim melakukan kunjungan mendadak ke Beijing.
Sejumlah media Jepang awalnya melaporkan bahwa seorang tokoh penting Korea Utara tiba dengan menumpang sebuah kereta diplomatik, dikawal dengan penjagaan keamanan ketat. Hak atas fotoAFPImage caption
Pejabat penting Korea Utara yang mengunjungi Beijing dengan kereta khusus itu diduga adalah pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un.
Korea Selatan mengatakan tidak mengetahui identitas pejabat itu, namun mereka "memantau situasi" dengan saksama.
Saat kabar tersebut marak beredar, Cina maupun Korea Utara tidak merilis pernyataan resmi.
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump menerima undangan untuk bertemu dengan Kim. Ini peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan para pejabat berbagai negara diyakini bekerja keras di belakang layar untuk menyelesaikan permasalahan diplomatik yang rumit.
Menurut para pengamat, para pemimpin Korea Utara dan Cina kemungkinan akan terlebih dahulu bertemu sebelum KTT itu berlangsung. Cina adalah sekutu ekonomi utama Korea Utara.
Hak atas fotoAFPImage captionSejumlah petugas polisi Cina memblokade dan menutup jalan saat iring-iringan mobil yang diyakini para pejabat Korea utara, termasuk Kim Jong-un, melintas.
Rekaman video dari saluran Jepang, Nippon News Network, menunjukkan gerbong kereta warna hijau dengan garis memanjang warna kuning.
Saluran televisi itu mengatakan, kereta itu mirip dengan yang digunakan oleh Kim Jong-il, ayah dan pendahulu Kim jong-un, ketika mengunjungi Beijing pada tahun 2011.
Kim Jong-il dikenal takut terbang. Dan perjalanannya ke Cina hanya dikonfirmasi setelah ia bertolak pulang.
Manajer sebuah toko di luar stasiun kereta api Beijing mengatakan, yang terjadi pada Senin sore itu adalah adegan "tidak biasa".
"Banyak petugas polisi di luar dan di sepanjang jalan di depan stasiun. Dan di dalam stasiun itu dilakukan pemblokiran," katanya kepada kantor berita AFP.
Polisi juga mengarahkan para turis untuk keluar meninggalkan Lapangan Tiananmen Beijing, lapor Reuters. Hal itu biasanya menandakan berlangungnya suatu pertemuan tingkat tinggi di Aula Besar Rakyat di sana.
Sebuah iring-iringan mobil dengan pengawalan ketat polisi terlihat meninggalkan tempat tersebut, lapor berbagai kantor berita.
Bloomberg mengutip tiga sumber yang tak disebutkan namanya, bahwa yang datang berkunjung itu memang adalah Kim Jong-un.
Namun para pakar yang berbicara kepada kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengatakan pejabat itu bisa jadi juga adalah Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Yong-un, atau pejabat militer Choe Ryong-hae.
Kim Yo-yong menjadi pusat pemberitaan dunia ketika beberapa waktu lalu hadir di Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan,
"Kami belum bisa mengkonfirmasi siapa yang telah melakukan perjalanan ke Beijing," kata seorang pejabat kantor kepresidenan di Seoul. "Kami memantau situasi ini dengan seksama ... dengan mempertimbangkan semua kemungkinan."
Sejumlah pertemuan tergesa
Awal bulan ini menteri luar negeri Korea Utara mengunjungi Stockholm, dan melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven, menyusul rencana pertemuan antara Trump dan Kim.
KTT yang akan merupakan pertemuan pertama antara para pemimpin AS dan Korea Utara itu belum ditentukan tanggalnya, namun dijadwalkan berlangsung bulan Mei.
Sebelum itu, Kim juga akan bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan, Moon Jae-in, bulan depan.
Sementara, berbeda dengan kunjungan pemimpin negara kebanyakan, Kim Jong-un memilih angkutan kereta api dalam lawatan ke luar negeri pertama sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Korea Utara pada 2011.
Situs berita di Korea Selatan, The Chosun Ilbo, mengatakan embargo Amerika Serikat terhadap Korea Utara menyulitkan Kim Jong-un untuk mengadakan perjalanan atau lawatan dengan pesawat terbang karena sanksi mengharuskan pemeriksaan terhadap kargo pesawat.
Alhasil, Kim Jong-un tak memiliki banyak pilihan selain memakai kereta api, yang baginya bukan sesuatu yang asing karena almarhum ayah dan kakeknya juga lebih sering memakai moda transportasi ini ketika mengadakan perjalanan di dalam dan luar negeri.
Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un, menggunakan kereta api saat melakukan lawatan ke Rusia pada 2011
Belum diketahui apakah kereta yang sama dipakai oleh Kim Jong-un saat melawat ke Beijing.
The New York Times memberitakan bahwa kereta yang ditumpangi Kim Jong-un sangat mirip dengan kereta Kim Jong-il, tapi menggunakan nomor registrasi yang berbeda.
Yang jelas, kereta Kim Jong-un berwarna hijau tua dengan kaca gelap. Tentu kaca ini sengaja digelapkan untuk melindungi identitas semua yang ada di atas kereta. Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionKim Jong-un mengikuti jejak kakek dan ayahnya memakai kereta api untuk mengadakan lawatan resmi ke luar negeri.
Menurut The Chosun Ilbo, pemerintah Korea Utara memiliki tak kurang dari 90 gerbong kereta, yang siap dimanfaatkan dalam 'kunjungan kerja.
Pemerintah juga dilaporkan memiliki 20 stasiun yang secara khusus dibangun untuk mendukung perjalanan.
Gerbong antipeluru
Mengacu pada prosedur perjalanan Kim Jong-il, masih kata The Chosun Ilbo, biasanya pada saat yang berbarengan dijalankan tiga rangkaian kereta sekaligus.
Rangkaian pertama sebagai pengecohan dan yang ketiga difungsikan untuk pengamanan, dengan membawa tim pengawal dan staf pendukung berada di rangkaian ketiga. Taktik ini dimaksudkan untuk mencegah serangan.
Dari sejumlah video yang beredar, baik di YouTube maupun di kanal media sosial, terlihat bahwa kereta pemimpin Korea Utara berjalan lambat, dengan kecepatan sekitar 60 km/jam.
Mengapa?
Para ahli menduga ini tak lepas dari fitur antipeluru yang membuat gerbong kereta menjadi jauh lebih berat dari kereta biasa sehingga tak bisa dipacu dengan cepat.
Sebagai bagian dari prosedur pengamanan, tim aju yang yang beranggotakan sekitar 100 personel memeriksa semua stasiun yang akan dilewati untuk memastikan tidak ada bom.
Ketika kereta mendekati stasiun, daya pada rel di sekitar stasiun dimatikan sehingga tidak ada kereta lain yang bisa bergerak.
Kereta kenegaraan ini dilengkapi dengan ruang konferensi, gerbong untuk menerima tamu, dan tentu saja gerbong khusus untuk beristirahat. Terdapat pula sambungan telepon satelit dan sejumlah TV layar datar. Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionFoto yang diambil pada Mei 2010 memperlihatkan Kim Jong-il di atas kereta bersiap meninggalkan Beijing setelah lawatan selama lima hari.
Dengan begitu pemimpin Korea Utara bisa menerima penjelasan dan sekaligus mengeluarkan perintah kapan saja.
Bagaimana dengan makanan dan minuman di atas kereta?
Sejauh ini belum keterangan yang didapat dari rombongan Kim Jong-un maupun penjelasan dari para pejabat Cina.
Namun jika mengacu pada perjalanan Kim Jong-il, diperkirakan 'tidak kalah mewahnya'.
Saat Kim Jong-il melakukan lawatan dengan kereta, ia meminta disediakan anggur mewah yang khusus didatangkan dari Prancis dan udang segar.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com