MEDAN, Berita HUKUM - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi melakukan studi banding ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Cemara PDAM Tirtanadi Sumut, untuk melihat langsung proses penanganan air limbah yang akan digunakan untuk cadangan air bersih.
Sebanyak 12 orang rombongan dipimpin Kabid Air Bersih dan Air Limbah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi Djani Ahmad Nurjani disambut Kepala IPAL Cemara Israini, Ketua Tim Air Limbah PDAM Tirtanadi Bahtiar Yuwono, Kabid Pengolahan Air Limbah (PAL) Risdam Rafiadi S, Kabid Sistim Jaringan Zona I Muhri Febri Irianto, Kabid Publikasi dan Komunikasi Jumirin SE, MSi dan staf Zaman Mendrofa.
Israini dihadapan rombongan memperkenalkan tempat dan alat-alat yang digunakan untuk pengolahan air limbah rumah tangga serta memaparkan bagaimana cara proses pengolahannya secara terperinci.
Ia menjelaskan pula seperti bak pengumpulan utama air limbah yang masuk secara gravitasi, fungsi pompa air limbah, saringan kotoran, tangki pembagi aliran untuk distribusi aliran ke pengolahan utama, penggunaan UASB reaktor dan pemanfaatan kolam aerasi dan kolam falkutatif.
Djani Ahmad Nurjani setelah mendengar penjelasan merasa kagum dengan proses pengolahan air limbah di PDAM Tirtanadi Sumut. “Sejak 11 tahun berdirinya kota Cimahi setelah pemekaran, pelayanan air selama ini berasal dari Kabupaten Bandung, untuk itu tahun 2014 direncanakan akan direalisasikan UPT PDAM untuk menangani 560 ribu jiwa penduduk, salah satunya menggunakan sumur artesis yang dapat menampung sekitar 250 kepala keluarga untuk satu sumur artesis saja,” tambahnya.
Untuk tahap I tahun 2014 akan diupayakan sekitar 31 ribu jiwa sambungan air ke rumah tangga yang menelan dana Rp 140 miliar akan dilakukan secara bertahap sampai tahun 2030. Sedangkan untuk pengolahan air limbah belum ada dilakukan di Cimahi, sehingga kunjungan ini merupakan sumber pengetahuan dan informasi untuk segera ditindak lanjuti.
Disamping pengolahan air limbah, Djani juga memuji sistem manajemen pelayanan air kepada pelanggan di PDAM Tirtanadi yang saat ini memiliki jumlah pelanggan sangat banyak, kinerjanya cukup baik, tingkat kebocoran air relatif rendah, pengembangan air bersih yang didukung oleh Pemprovsu yang begitu besar memberikan perhatian untuk pembangunan sarana air bersih.
“Selain di PDAM Tirtanadi, rombongan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi ini juga melakukan studi banding dengan mengunjungi PDAM Kota Batam yang tidak terdapat sumber air baku, seperti di Cimahi, namun membangun waduk untuk distribusi air kepada pelanggan. Untuk itu, studi banding dan kunjungan ini akan menjadi masukan untuk pembangunan sarana air bersih di kota Cimahi,” tambahnya.(bhc/and) |