JAKARTA, Berita HUKUM - Massa dari berbagai elemen buruh berdatangan ke Istana Presiden Republik Indonesia di Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta, untuk menyampaikan aspirasinya dalam rangkaian aksi demo akbar yang dilaksanakan pada Rabu (10/12).
Di depan Istana, buruh melakukan orasi dan beberapa aksi teatrikal untuk menuntut kenaikan upah minimum, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan menolak kenaikan tarif dasar listrik serta menuntut kenaikan upah para buruh.
Buruh juga menuntut penghapusan sistem kerja alih daya atau "outsourcing" khususnya di badan usaha milik negara (BUMN) serta menuntut kepastian jaminan pensiun.
Aksi sekitar delapan ribu buruh di depan Istana Presiden kali ini menyebabkan arus lalu lintas tersendat, sehingga aparat Kepolisian tampak melakukan rekayasa lalu lintas, dengan mengalihkan pengguna kendaraan bermotor ke Jalan Juanda dan Jalan Medan Merdeka Timur.
Untuk mengamankan aksi buruh, TNI/Polri menerjunkan personel gabungan hingga 11.000 orang bersama dengan aparat sipil lainnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, aksi akbar pada Rabu (10/12) diikuti KSPI, KSPSI, KSBSI, SPN dan 41 federasi serikat pekerja lainnya, serta dengan melibatkan sedikitnya 50 ribu buruh dari Jabodetabek, Karawang dan Purwakarta.
Terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Said mengatakan hal itu membuat penderitaan buruh dan rakyat kecil kian bertambah. Apalagi, kenaikkan upah minimum di berbagai daerah yang persentase dan nomimal kenaikannya juga sangat kecil.
Tak hanya di Jakarta, Said mengatakan, "para buruh di berbagai daerah juga melakukan aksi yang sama dan dilakukan secara serentak di Indonesia. Puluhan ribu buruh lainnya di 12 provinsi akan melakukan aksi akbar di kantor gubernur masing-masing daerah".
Aksi buruh di depan Istana Presiden menyebabkan arus lalu lintas tersendat, sehingga Kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan pengguna kendaraan bermotor ke Jalan Juanda dan Jalan Medan Merdeka Timur.
Aksi buruh kali ini di depan Istana Negara tampak dibarengi juga dengan aksi mahasiswa yang juga melancarkan aksinya di depan istana negara, dengan tuntutan menolak kenaikan BBM, mereka juga meminta penuntasan kasus BLBI serta kembali ke UUD'45 asli. Sedang, para buruh membaur dengan massa dan bergabung dengan aksi mahasiswa di depan Istana Negara, pun para buruh dan mahasiswa menyanyikan lagu 'INDONESIA RAYA' bersama dengan khikmat.
Tuntutan para buruh kali ini menunggu berita pengumuman dari Joko Widodo, yang pertama setelah pulang dari Korsel, "Jokowi akan mengunjungi kawasan industri di seluruh Indonesia, Presiden berjanji sejarah gerakan buruh Indonesia belum pernah dilibatkan dalam pembahasan APBN. Untuk APBN 2015 akan dilibatkan dalam tim anggaran belanja 2015," ujar Said Iqbal, saat orasi di depan istana sore ini (10/12).
Pada Kamis (11/12) rencananya juga akan dilancarkan demo lagi, aksi demo yang dimulai dari bunderan HI pukul 10.00 Wib pagi, tandas Said, saat menutup orasi selepas menutup aksi unjuk rasa di depan istana negara pukul 17.00 sore ini.(bhc/mnd) |