JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Demontrasi yang digelar di depan Gedung DPR RI, diwarnai aksi saling lempar batu dan dorong antara massa dengan aparat yang berjaga di dalam halaman DPR. Ketegangan ini terjadi, akibat puluhan orang massa mulai menggoyang-goyang pagar gerbang DPR. Sehingga memancing reaksi balik dari pihak aparat kepolisian yang berjaga di dalam.
Untungnya bentrokan berlangsung hanya beberapa menit. Karena massa masih dapat diredakan oleh koordinator aksi.
"Massa aksi diminta mundur empat langkah. Jangan terpengaruh provokasi. Kami tidak ingin aksi kami hari ini berjalan anarkis," kata salah seorang koordinator aksi berulang kali di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (27/3).
Selain itu, koordinator massa juga meminta agar aparat tidak memprovokasi massa. Pasalnya massa yang mayoritas berasal dari kalangan serikat pekerja, seperti Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Federasi Serikat Buruh Indonesia (FSBI) mengelar aksi secara damai.
Tidak lama, setelah berorasi massa membubarkan diri dan berjanji akan kembali lagi Kamis mendatang, bertepatan dengan Paripurna menentukan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). "Silakan kepada satpam dan polisi untuk menyiapkan, kalau perlu dipasangi beton biar lebih kuat lagi," kata koordinasi lapangan aksi tersebut.
Korlap tersebut meminta para pengunjuk rasa naik ke kendaraan masing-masing. Korlap meminta masing-masing kelompok memastikan tidak ada anggotanya yang tertinggal. Korlap juga meyerukan untuk kembali turun Kamis depan, dengan berkonvoi sepeda motor melewati jalan tol. (dbs/biz)
|