JAKARTA (BeritaHUKUM.com) � Puluhan orang yang menamakan dirinya kelompok pemuda cinta tanah air (Pecat) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9). Namun, baru saja mereka datang sejumlah atribut mereka dirampas polisi.
Demo pun langsung rusuh. Aparat keamanan tanpa penjelasan rinci langsung merampas beberapa foto Presiden SBY dan topeng pinokio yang akan mereka gunakan dalam unjuk rasa untuk memperingati ulang tahun SBY.
Dua supir taksi yang membawa atribut dari peserta aksi demonstrasi juga diamankan polisi. Kericuhan terjadi karena peserta aksi sempat menolak atributnya disita. Aksi demonstrasi dilakukan bertepatan dengan perayaan HUTke-62 Presiden SBY.
Pendemo rencananya akan melakukan aksi teatrikal di depan istana dengan mendatangkan kerbau, seperti pada demo beberapa waktu lalu. Para pendemo yang telah mengenakan topeng pinokio akan menghormati kerbau sambil membelangi foto SBY.
Meski enggan menjelaskan kenapa kerbau yang akan mereka bawa belum terlihat di tempat konsentrasi massa di kawasan Patung Kuda, Koordinator aksi Yosep Rizal mengatakan, kerbau itu akan didatangkan untuk melambangkan tidak adanya perubahan sejak demo besar-besaran yang mendatangkan seekorbau beberapa waktu lalu.
�Ini momentum ultah SBY. Kami ingin manyatakan bahwa pemerintah tidak bisa lagi dilanjutkan. Kita membawa kerbau sebagai simbol pemerintah yang lamban, dungu, dan bodoh. Tahun lalu kami juga bawa kerbau,� ujar koordinator aksi unjuk rasa, Yosep.
Sementara juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan, perayaan Presiden hanya dirayakan dengan acara syukuran kecil yang sifatnya sangat keluarga. Tak ada perubahan dalam agenda kepresidenan besok. Semua akan berjalan seperti biasa. Sejumlah kolega SBY pun tak lupa mengucapkan baik lewat sms ataupun telepon.
Taufik Ismail juga tak mau kelewatan dalam ulang tahun SBY hari ini. Beliau memberikan hadiah khusus bagi SBY, yakni sebuah puisi. Sys NS selaku salah satu pendiri Partai Demokrat juga memberikan puisi terkait peringatan hari ulang tahunnya. Puisi yang �berbau� permasalahan Bangsa Indonesia kini sangat dihargai oleh SBY.
Menurut SBY, puisi itu penting bagi pribadinya karena berasal dari sahabat yang kritis, tulus dan juga karena penyampaian keadaan Bangsa ini yang seperti apa beserta solusinya.(dbs/wmr)
|