Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Pemindahan Ibukota Negara
Diam-Diam Presiden SBY Pikirkan Kemungkinan Pemindahan Ibukota Negara
Sunday 08 Sep 2013 02:25:59
 

Sblm kembali ke tanah air, Presiden SBY berikan keterangan pers ttg hasil kunjungan ke Kazakhstan, Polandia & Rusia.(Foto: @SBYudhoyono)
 
RUSIA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 4 – 5 tahun lalu diam-diam telah memikirkan kemungkinan membangunan pusat pemerintahan di luar Jakarta. Presiden SBY bahkan telah membentuk tim kecil untuk untuk memikirkan kemungkinan memindahkan ibu kota.

“Pusat perekonomian tetap di Jakarta, tapi pusat pemerintahan di kota lain,” kata Presiden SBY dalam jumpa pers di Hotel Grand Emerald, St. Petersburg, Rusia, Sabtu (7/9) pagi pukul 10.00 waktu setempat.

Presiden yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendag Gita Wirjawan, Menkeu Chatib Basri, Menperin MS Hidayat, dan Mendikbud Mohammad Nuh menjelaskan, mengapa ia lebih memilih diam, “Karena kebiasaan di negeri kita ini apapun kalau muncul ide baru langsung didebat atau disalahkan. Sebaliknya kalau saya mengatakan tidak perlulah kita memikirkan pusat pemerintahan yang baru, tetap disalahkan juga,” ungkap Presiden SBY.

Menurut Kepala Negara, kalau memang secara ekonomi kita sudah kuat, pertumbuhan, GDP, income perkapita, kemudian kalau memang tidak ada solusi yang baik untuk mengatasi permasalahan Jakarta, dan ada urgensi yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, tidak keliru kalau kita memikirkan suatu tempat yang kita bangun menjadi pusat pemerintahan yang baru.

“Jika tidak ada solusi tepat untuk mengatasi permasalahan Jakarta dan ada kepentingan mendesak, tidak keliru jika dipikirkan membangun pusat pemerintahan baru,” ujar Kepala Negara.

Presiden SBY memberi contoh negara-negara yang sudah memisahkan pusat pemerintahan dengan pusat ekonomi, seperti Turki, Australia, dan Malaysia, serta aya banyak contoh yang lain. “Tentu ada plus dan minusnya. Kalau nanti kita berpikir membangun pusat pemerintahan yang baru, kita pastikan Jakarta jauh menjadi lebih baik, dan pusat pemerintahan yang baru juga dapat berfungsi secara efektif,” terang Presiden SBY.
Ia lantas menunjuk contoh kota Putra Jaya di Selangor, yang menjadi pusat pemerintahan Malaysia, sementara kota Kuala Lumpur juga masih bisa berfungsi dengan baik.

Namun diakui SBY, pemindahan ibukota negara, tidak terkecuali Jakarta, tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Baik itu biaya ekonomi, dan barangkali juga biaya politik, biaya sosial dan sebagainya. Untuk itu, lanjut Presiden SBY, kita perlu mempelajari kesuksesan negara lain dalam memindahkan ibukota negaranya.

Presiden lantas menunjuk kota Astana, ibu kota Kazakhstan yang baru, yang sangat khas dengan arsitektur yang luar biasa, teratur dan desain yang bagus, dan akhirnya berperan sebagai Ibu kota yang ideal bagi sebuah negara.

“Tentu hal ini juga sangat ditolong oleh penduduk Khazakhstan yang jumlahnya 19 juta, sementara Kazakhstan luas wilayahnya lebih dari 2 juta. Bandingkan dengan Indonesia yang berpenduduk lebih dari 240 juta, luas daratannya kurang lebih sama,” ungkap Presiden SBY.(EN/ES/skb/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Pemindahan Ibukota Negara
 
  Pemindahan Ibukota Terkesan Gegabah
  Diam-Diam Presiden SBY Pikirkan Kemungkinan Pemindahan Ibukota Negara
  Tolak Pemindahan Ibukota, JK: Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Jakarta
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2