JAKARTA, Berita HUKUM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Webinar Lintas Parpol dan Lintas Agama Dukungan Indonesia untuk Palestina, Selasa (19/5).
Presiden PKS Ahmad Syaikhu memaparkan, seluruh elemen di Indonesia harus bersatu, satu suara menentang kejahatan kemanusiaan zionis Israel di bumi Palestina.
Pertama rasa kemanusiaan. Rezim Zionis-Israel telah terbukti secara jelas dan meyakinkan melukai dan mengoyak nilai-nilai kemanusiaan universal dunia.
Zionis-Israel telah terbukti melakukan perampasan pemukiman secara ilegal, pengusiran warga sipil, pembunuhan secara massal dan tindakan pembersihan etnis (ethnic cleansing) terhadap bangsa Palestina, tidak memandang mereka muslim atau non-muslim, orang tua atau anak-anak, laki-laki atau perempuan.
Dunia marah. Rakyat dari semua bangsa marah! Kita menyaksikan saudara-saudara kita dari berbagai benua di Asia, Eropa, Afrika, Amerika, Australia telah bersuara lantang menyuarakan rasa kemanusiaan mereka yang terluka!
"Inilah saatnya bangsa Indonesia bersatu, atas nama rasa kemanusiaan, kita tanggalkan berbagai perbedaan pandangan dan kepentingan kita. Bersama seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah Indonesia yang telah menunjukkan konsistensi pembelaannya kepada Palestina, mari kita rapatkan barisan, satukan suara menentang kejahatan kemanusiaan dan penjajahan Zionis-Israel di Bumi Palestina!" tegas Syaikhu.
Kedua, rasa keadilan. Syaikhu mengkritik hari ini justru banyak pemimpin dunia yang bersikap anti-kemanusiaan dan seolah-olah membiarkan kejahatan kemanusiaan dan penjajahan itu terjadi.
"Kami menyayangkan sikap Pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden yang menghentikan upaya pembelaan bangsa-bangsa di forum Dewan Keamanan PBB. Tindakan Amerika Serikat ini seolah-olah ingin menegaskan dan melegitimasi tindakan kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang yang nyata-nyata dilakukan oleh rezim Zionis-Israel kepada rakyat Palestina," sebut Syaikhu.
DPP PKS, papar Syaikhu, juga secara resmi telah mengirim surat terbuka kepada Joe Biden mengingatkan agar Pemerintah Amerika Serikat konsisten menerapkan kebijakan luar negeri berdasar keadilan dan perlindungan Hak Asasi Manusia.
PKS juga mendukung segala upaya resmi Pemerintah Indonesia dalam melakukan perjuangan diplomasi di forum internasional seperti OKI dan PBB. Sudah saatnya bangsa-bangsa muslim yang tergabung di OKI bersatu perjuangkan hak-hak rakyat Palestina di PBB.
"Kami juga menyerukan kepada Pemerintah Indonesia agar mengajak bangsa-bangsa di dunia untuk melakukan reformasi multilateralisme PBB agar ada tatanan dunia baru yang lebih adil dan representative. Sehingga negara besar tidak bisa memiliki hak keistimewaan untuk melakukan veto atas berbagai permasalahan dunia," tuturnya.
Ketiga adalah hak kemerdekaan bangsa. Saat ini terjadi propaganda pro penjajahan atas Palestina termasuk oleh sebagian publik di Indonesia.
Syaikhu mengingatkan bahwa tindakan rezim Zionis Israel kepada Palestina adalah penjajahan dan sudah terjadi sekian lama.
"Zionis-Israel adalah penjajah, Palestina adalah bangsa yang dijajah! Itu adalah fakta yang tak terbantahkan dan dunia menyaksikannya dengan terang benderang," tegas Syaikhu.
Syaikhu menegaskan amanah konstitusi negara adalah menolak semua bentuk penjajahan di muka bumi, termasuk penjajahan di Bumi Palestina sejalan dengan sikap para pendiri bangsa (founding fathers) serta telah menjadi amanat dari pembukaan konstitusi UUD NRI 1945.
"Rakyat Palestina memilki hak untuk merdeka dari segala bentuk penjajahan (The Right to Independence). Seperti pesan Proklamator Bung Karno, 'Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada rakyat Palestina maka selama itu juga bangsa Indonesia akan menentang penjajahan Israel terhadap bangsa Palestina!," ungkap dia.(PKS/bh/sya) |