Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Polri
Dora Natalia yang Mualaf Vs Polisi... Ini Kronologi Versi Dora Natalia
2016-12-15 14:19:18
 

Tampak saat kejadian perseteruan antara Dora Natalia pegawai Mahkamah Agung (MA) dengan Petugas Polantas Aiptu Sutisna.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Seperti diberitakan berbagai media online maupun televisi, Dora Natalia yang diketahui adalah pegawai Mahkamah Agung (MA) dibully karena dianggab melakukan penganiayaan kepada Aiptu Sutisna. Semua itu bermula dari Video yang di unggah oleh Korlantas melalau Intagram yang kemudian langsung viral . Dalam Video tersebut tampak Seakan Aiptu Sutisna yang tak bersalah.

Tentu saja dalam melihat hal ini kita harus Objektif. Apakah benar Dora Natalia yang bersalah, atau memulai pertikaian itu? Dan yang paling Penting adalah kenapa video ini cukup cepat viral tanpa ada klafikasi pembanding soal kejadian tersebut.

Redaksi coba mengumpulkan beberapa informasi soal ini. Ada beberapa fakta yang harus di ketahui Umat Islam soal ini. Mengingat Dora Natalia adalah Seorang Muallaf. Dan semua informasi itu tampak nyata di provokasi oleh Tribun yang memang secara latar belakang cendrung suka mendeskreditkan Umat Islam.

Pertama : Dora Natalia Adalah Muallaf Tribun Sini.

Dalam Pemberitaan Tribun, Dengan nada sinis dan menjelekkan Tribun buat berita Kemuallafan Dora di Hina oleh temen temannya yang dahulu . Tribun Ambil Judul

Usai Posting Foto Dokumen Ini, Dora Natalia Singarimbun Disebut Yudas Iskariot. Yudas Iskariot adalah adalah sebutan Pengkhianat dari orang orang kristen.

Tentu saja pemberitaan kebencian tribun Medan pada Dora - ini adalah upaya menghasut kebencian pada Dora dari kalangan orang Nasrani - yang memang memandang bahwa Yudas Iskariot itu patut di perangi.

Kedua : Desi Apriguna Singarimbun yang masih beragama Kristen memberikan klarifikasi soal apa yang terjadi pada kakaknya. Berkut kata kata bijak dari adiknya ini

Bapa Ibu yang terhormat terimakasih atas kritikan manis nya, saya hanya ingin sedikit menceritakan kejadian di tkp versi kk saya Dora Natalia Singarimbun. kk saya menegur polisi krn berdiri di jalan yg lancar dan mengatakan pak kalo mw mengatur lalu lintas di tempat yg macet jgn yg di jalan yg lancar, tapi polisi malah menghadang dan mengambil kunci mobil tanpa membuat surat tilang, (memang kk saya org nya tempramen) akhirnya kk saya turun dr mobil dan meminta kunci mobil dan di buatkan surat tilang klo mmg didapati kesalahan berlalu lintas, tapi si polisi tdk kasi malahan polisi yg satu mengambil kesempatan dgn merekam kejadian disaat kk saya berusaha menggapai kunci yg di pegang polisi, seolah kk saya mencakar polisi. sayangnya saat polisi mengembalikan kunci mobil kk saya

sambil menginjak kaki kk saya yg tanpa sepatu dengan sepatu boot polisi itu tdk di rekam oleh teman nya.tapi ya itu lah sehebat apapun kita tetap kita manusia biasa yg lemah di mata Tuhan. saya pribadi tetap menilai kk saya ada kesalahan tapi tidak utk kita hakimi.

Ketiga : Dora Natalia mengakui tak bersalah. Dalam akun faceboonya Dora Natalia mengungkapkan, Rabu (14/12) :

Kejadian ini juga harus membuka mata kita semua terhadap institusi ini (Kepolisian). Dimana banyak sikap dan vonis sebagian dari kita selalu menganggap negatif kelakuan institusi Kepolisian.

Terlihat besar, tinggi, gagah, tampang sangar, sedikit banyak membuat kita takut
Tp ternyata dibalik itu semua mereka sangat menghormati seragam
Kelelahan.. kepanasan.. serta cacian dan cemoohan, ke tidaktertiban pengendara tidak menghilangkan jiwa besar mereka
Betapa sabarnya
betapa bijaksananya
Betapa santun nya
Mungkinkah kita bisa seperti mereka
Itulah yg membuat saya sedikitpun tidak bisa membela diri.. tidak bisa membuat alasan apapun

Saya benar benar merasa salah
Tp satu hal yg pasti saya tidak melanggar jalur busway seperti yg kalian tuduhkan. Jika anda menonton. Sy rasa anda bisa bedakan mana jalur busway mana jalan umum dan sy berada dimana.
Tp apapun ceritanya.. sayalah yg salah dan mgkn tidak pantas untuk anda maafkan

Tp sy akan trus kuatkn diri untuk masa dpn anak2 dan keluarga besar saya
Makasih atas semuanya.
Sy tidak marah anda hina saya, tidak pantas saya marah anda caci.. tp sy sangat bahagia jika kalian doakn kebaikan untuk buat sy berubah ke yang lebih baik lagi.

Sebelum Dora Meminta maaf seperti diketahui. Betapa semua mata nitizen tersorot pada video itu bahwa semua itu adalah kesalahan Dora - Lihatlah apa yang ada di Youtube dan media online, semua menjelekkan Dora dengan sebutan Wanita Pencakar.

Memang aneh kenapa nitizen demikian parahnya. Yang lebih aneh lagi Polda Metro Jaya seperti kurang kerjaan memberikan penghargaan pada polisi Aiptu Sutisna, memang apa yang menjadi prestasi dari Aiptu Sutisna? Bukankah ini semua masih dalam proses di kepolisian?

Umat Islam harus terus kawal isu Dora ini. Agar Dora mendapatkan perhatian Khusus - mengingat kita mencium ada upaya menekan Dora secara Psikologis mengingat dia baru saja Masuk Islam.

Keempat : Lihatlah Upaya mereka yang disinyalir secara struktur untuk memberikan tekanan psikologis bully habis habisan kepada Dora - dengan rela mereka membuat meme yang tak bertanggung jawab.

Coba kita secara objektif melihat apakah yang menjadi pemicu bagi Dora Marah? Mana video sebelum kemarahan itu? Kenapa dengan situasi seperti itu, lantas temannya Aiptu Malah sibuk ambil Gambar bukan melerai? Lantas kenapa Bukan di panggila baik baik dulu Dora kepolisi - namun Kapolantas Malah unggah dulu video itu? Apakah ini semuanya memang Salah Dora? Pantaskan Dora dapat Bullyan yang luar biasa seperti sekarang ini?

Lihat Video saat kejadian Klik.(up-islam/suaranews/beritaislamterbaru.org/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Polri
 
  Komjen Agus Andrianto Resmi Jabat Wakapolri Gantikan Komjen Gatot Eddy
  HUT Bhayangkara ke-77, Pengamat Intelijen Sebut Tiga Hal Ini Yang Nyata Dihadapi Polri
  Polri dan Bea Cukai Teken PKS Pengawasan Lalu Lintas Barang Masuk RI, Cegah Kejahatan Transnasional
  Dituding 'Orang Suruhan Ferdy Sambo', Yulliana: Pernyataan Kamaruddin Simanjuntak adalah Tuduhan Keji
  Tolak Fitnah terhadap Kabareskrim, Pekat IB Do'akan Polri Solid dan Minta Ismail Bolong Ditangkap
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2