TRIPOLI (BeritahUKUM.com) – Sebuah bentrokan sepanjang akhir pekan lalu terjadi antara kelompok milisi bersenjata yang berseteru di pinggiran Libya. Insiden baku tembak ini menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 40 orang lainnya.
Milisi bersenjata saling menembakkan roket dan menembakkan senapan mesin di kota Gharyan sekitar 80 km dari ibu kota Tripoli. Libya. Pertempuran di Gharyan ini pecah sejak Jumat (13/1) lalu dan berlanjut secara sporadis sepanjang akhir pekan lalu.
Milisi yang berada di Assabia bertekad tetap setia kepada mendiang Kolonel Moammar Khadafi. Mereka menolak dilucuti, meski harus dengan jalan kekerasan sekali pun. Pada Minggu (15/1) kemarin, sebuah delegasi tetua suku tiba di Gharyan dalam upaya untuk menengahi perselisihan dan menegosiasikan pertukaran tahanan. Sayangnya, upaya ini juga gagal dan situasi di Gharyan tetap tegang.
Pemerintahan sementara Libya tidak tinggal diam dalam menghadapi masalah ini. Sehari setelah bentrok bersenjata pecah, Menteri Pertahanan Libya Osama al-Juweili mengunjungi kota itu untuk menjadi penengah. Namun, upaya Menhan al-Juweili menemui kegagalan.
Pemerintah juga sempat menawarkan menjadi penengah untuk mendamaikan kedua kubu, tapi upaya tersebut gagal. Pejabat pemerintahan setempat kepada BBC, Senin (16/1), menyatakan bahwa mereka tak berdaya mengendalikan kelompok revolusioner yang mencoba melucuti persenjataan kelompok pro Moammar Khadafi.
Seperti diketahui sebelumnya, pemerintahan sementara Libya meminta berbagai kelompok bersenjata di negeri itu untuk menyerahkan persenjataan mereka dan memberi mereka pilihan untuk bergabung dengan tentara nasional. Namun, sejauh ini imbauan dan tawaran pemerintah tersebut belum membuahkan hasil.(sya)
|